Koordinator Sekretariat (Korsek) Bawaslu HST, Fahri Mauliddin menyampaikan, kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari dari tanggal 12 sampai 13 Agustus 2020 karena dibagi menjadi 2 tahap untuk peserta di 11 kecamatan.
Menurutnya, pada tahap pertama yaitu perwakilan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan perwakilan difabel Kecamatan BAS, BATARA, BAT, Limpasu, LAU dan Pandawan.
Tahap kedua yaitu perwakilan para tokoh Kecamatan LAS, haruyan, Barabai, Batu Benawa dan Hantakan.
Ditambahkannya, kegiatan juga senantiasa menerapkan protokol kesehatan, setiap tamu yang datang wajib diperiksa suhu tubuh dan mencuci tangan.
Sedangkan untuk materi adalah dari berbagai kalangan yang diantaranya dari pihak pemkab HST tentang sekilas tinjauan pemerintahan dalam Pengawan partisipatif Pilkada 2020, dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan dari Bawaslu Provinsi Kalsel.
Selain itu juga ada materi dari unsur akademisi, pihak kepolisian dan Kesbangpol.
Ketua Bawaslu HST, Mailinasari saat membuka acara juga menyampaikan bahwa Keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam pengawasan demi tercapainya pemilu yang berintegritas.
"Pemilihan berintegritas mensyaratkan adanya pengawasan terhadap seluruh proses dan hasil pelaksanaan tahapan pemilihan," tukasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dibutuhkan keterlibatan masyarakat dalam pengawasan/pemantauan Pemilu.
Kesediaan masyarakat dan para stakeholder lain dalam pengawasan Pemilihan tersebut merupakan pengawasan partisipatif (active citizen).
Dalam sosialiasi tersebut juga dijelaskan partisipasi masyarakat yang bisa dilakukan antara lain membangun tradisi demokrasi di keluarga dan masyarakat, tidak menjadi aktor atau pelaku pelanggaran, kemudian menginformasikan atau melaporkan jika menemukan indikasi pelanggaran pemilu dan lain sebagainya.
