Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pengamat pertanian di Kalimantan Selatan, H Hasmy Fadillah Akbar mengingatkan semua pihak terkait, terutama para petani di provinsi tersebut agar mewaspadai kemungkinan terjadinya kemarau kering pada musim tanam tahun ini.
"Kewaspadaan tersebut, terutama bagi petani yang mau menanam padi varietas lokal atau dengan usia tanam/panen mencapai delapan bulan (banih tahun = red)," ujarnya di Banjarmasin, Sabtu.
Dia khawatir, dengan keterlambatannya musim panas pada tahun ini, bisa menimbulkan musim kemarau kering.
"Kalau sudah musin kemarau kering bisa berdampak pada pertanaman padi, yaitu berupa hampa. Walaupun kemarau kering itu cuma dua bulan," ujar anggota DPRD Kalsel dari Partai Golkar tersebut.
Memang, lanjutnya, kemarau kering bisa mendatangkan keuntungan bagi petani yang menggunakan lahan lebak. "Karena dengan kemarau kering, watun tiga kawasan lebak bisa untuk tanam padi," katanya.
"Hanya saja padi yang ditanam di watun tiga itu harus varietas jarak panennya tidak lama atau sekitar tiga bulan sudah bisa panen. Sebab dikhawatirkan pula tanaman padi bisa tenggelam bila hujan turun September," sarannya.
Sebab, lanjutnya, belakangan ini sulit memperkirakan musim.
"Seperti sekarang saja, yang semestinya sudah memasuki musim panas, ternyata masih musim hujan," ujarnya.
"Keadaan musim yang tidak menentu tersebut bisa berpengaruh terhadap produksi padi Kalsel. Apalagi dengan menyusutnya lahan pertanian tanaman pangan di provinsi kita dalam beberapa tahun belakangan," ujar Hasmy Fadillah.
Kalsel dengan luas wilayah sekitar 37.000 Km2 juga merupakan daerah penyangga ketahanan pangan nasional atau berada pada sepuluh besar dari 33 provinsi se-Indonesia sebagai penyangga ketahanan pangan nasional.
Dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel itu beberapa daerah yang merupakan sentra pertanian/produksi padi antara lain Kabupaten Banjar, dan Barito Kuala (Batola), Tanah Laut (Tala).
Kemudian daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalsel yaitu Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).