Amuntai (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan hingga kini masih mencari cara yang tepat bagi melaksanakan proses belajar mengajar siswa di masa Pandemi COVID 19.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Amberani di Amuntai, belum lama ini mengatakan, pihaknya juga tetap mengupayakan proses belajar mengajar secara luar jaringan (luring) selain dalam jaringan (daring) karena mempertimbangkan beberapa aspek.
"Kalau secara daring tidak semua desa terjangkau layanan internet disamping tidak semua siswa memiliki sarana komunikasi yang memadai," ujar Amberani.
Amberani mengatakan, perlunya pengajaran secara luring agar para guru juga bisa menitikberatkan pada pembangunan karakter anak dan terjalin kedekatan emosional antara guru dan anak didik.
Menurutnya pengajaran secara luring tidak serta merta harus dilakukan dengan tatap muka namun bisa.dilakukan dengan cara lain.
Menjadi pembicara pada acara talk show yang disiarkan Kominfo TV, Amberani menyampakan pada tahun ajaran baru 2020-2021 yang dimulai Senin 13 Juli Disdik HSU akan menerapkan metode pengajaran metode Luring yakni guru yang mendatangi siswa.
"Tentunya guru dan anak didik akan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID 19 karena keselamatan dan kesehatan guru dan anak didik tetap prioritas," katanya.
Amberani mengatakan, kebijakan ini diambil setelah sebelumnya dilakukan berbagai pertimbangan yang ada, sesuai dengan kondisi yang sedang dialami daerah sekarang ini.
Menurutnya, meski terjadi wabah COVID 19 jangan sampai juga mengesampingkan hak anak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas," katanya.
Di semester ini, kata Amberani, Disdik HSU akan mentrasformasikan sistem pengajaran daring dan luring sekaligus dengan sebaik-baiknya sehingga kebutuhan anak akan pengajaran yang berkualitas masih bisa di penuhi.
Dikatakan, pada proses belajar secara luring pertama- tama guru akan mendatangi siswa untuk membagikan buku paket selama pengajaran semester ini dan menjelaskan kepada anak didik tentang pola pelajaran yang akan ditempuh.
Namun demikian Amberi belum bersedia merimci proses mengajar para guru kepada siswa secara luring serta metode membangun karakter anak dalam proses belajar tersebut karena masih dikaji.