Barabai (ANTARA) - Para Atlet Taekwonda asal Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel yang tergabung dalam klub Murakata Taekwondo Center (MTC) berhasil meraih beberapa juara pada event 1st Indonesia E-Poomsae Battle Tournamen 2020 yang digelar secara daring pada tanggal 4 dan 5 Juli 2020.
Tournamen tingkat nasional yang digelar oleh Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) bersama Kemenpora RI itu dibuka dari kelas division festival dan para games dari sabuk kuning umur 11 Tahun hingga sabuk hitam umur 23 Tahun ke bawah.
Selain itu juga dipertandingkan kelas division prestasi mulai dari cadet, junior, senior, master under 40, master under 50 hingga master under 60.
"Pada event tersebut, kita dari HST mengikutkan sebanyak 10 orang dan alhamdulillah sembilan orang berhasil berprestasi," kata pelatih Taekwonda HST dari club MTC, Sri Maulida Hayati kepada ANTARA, Selasa (7/7) di Barabai.
Yang berhasil meraih Emas adalah atas nama Abrisam Al Hakim Gautama pada kelas invidual pracadet putra dan Zahratunnisa pada kelas individual cadet putri.
Selanjutnya, pada kelas beregu pracadet putra kembali kawan-kawan Abrisam Al Hakim Gautama, Ahmeed Zein Zeidan dan Ahmad Ikhwan Aufa meraih emas.
"Tidak sampai disitu, di luar dugaan ternyata beregu cadet putri yang dimainkan oleh Najwa Asyifa, Andi Nur Adzkiya Azzahra dan Zahratunnisa juga berhasil meraih emas," kata wanita muda yang sudah sabuk hitam DAN 3 KUKKIWON itu.
Ditambahkannya, pihaknya juga berhasil meraih perak di kelas Individual Cadet Putri yaitu atas nama Najwa Asyifa dan Ahmeed Zein Zeidan pada kelas Individual Pracadet Putra serta Jela Habbatul Halwa pada kelas Individual Senior Putri.
Selanjutnya, para atlet didikannya juga berhasil meraih perunggu yakni atas nama Ahmad Ikhwan Aufa pada kelas Individual Pracadet Putra, Aditya Bagus Satria pada kelas Individual Cadet Putra dan Chaily Nur Wahid pada kelas Individual Senior Putri.
"Kami juga tidak menyangka para atlet kita mampu berprestasi sejauh itu, padahal sebelum tournament itu dimulai cuma latihan sempat seminggu, namun sebelum pandemik corona, kita memang sudah sering latihan seminggu tiga kali," katanya Sri.
Dikatakannya lagi, walaupun digelar secara online dengan mengirimkan video, namun dewan juri adalah sebanyak 3 orang dari internasional referee (IR) Indonesia dan wasit nasional di bawah naungan Korp Perwasitan PBTI.
"Mengikuti event ini untuk pendaftaran, kita secara mandiri atau pakai uang para atlet namun alhamdulillah, para atlet kita walaupun berada di daerah dan dengan fasilitas penunjang latihan serba kekurangan namun mampu mengharumkan nama HST di tingkat nasional," tuntasnya.