Banjarmasin (ANTARA) - Pembukaan sektor pariwisata di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan belum bisa dilakukan lantaran pemerintah daerah masih mensosialisasikan protokol kesehatan kepada pelaku usaha yang terkait kegiatan wisata.
"Tunggu protokol kesehatannya siap, baru kegiatan wisata dibuka kembali. Walikota belum memberikan izin menunggu semuanya siap dalam kenormalan baru," terang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Al-Haq.
Semenjak pandemi COVID-19, sektor pariwisata mati suri. Pemerintah kota menutup seluruh objek wisata yang terdata ada 36 lokasi baik yang dikelola pemda maupun masyarakat secara swadaya. Termasuk Pasar Terapung di Siring Menara Pandang yang jadi destinasi wisata andalan di Kota Seribu Sungai.
Ikhsan mengakui, penularan COVID-19 belum bisa dikendalikan. Sehingga pemkot belum menerapkan normal baru. Dimana saat ini statusnya Tanggap Darurat Pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kami masih dalam rangka pendisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan seperti penggunaan masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak. Sehingga kegiatan seperti aksi wisata dan mengundang kerumunan belum bisa digelar saat ini," jelasnya.
Padahal sepanjang tahun 2020, Pemkot Banjarmasin mengagendakan 52 event wisata dengan target kunjungan wisatawan mencapai 1 juta orang. Namun baru 3 kali event digelar di awal tahun, badai COVID-19 menerpa hingga semua kegiatan dibatalkan ataupun ditunda.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan pertanggal 4 Juli 2020, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di provinsi itu sebanyak 3.520 orang, dalam perawatan 2.399 orang, sembuh 923 orang dan meninggal 198 orang.
Sementara khusus Kota Banjarmasin jadi wilayah tertinggi penyebaran yaitu 1.480 kasus dan masih dirawat 1.079 orang, 278 sembuh dan kematian tergolong sangat tinggi persentasenya yaitu 123 orang meninggal.