Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H Maming mengatakan relaksasi perbankan banyak didapatkan perusahaan-perusahaan besar dengan pinjaman di atas Rp10 miliar.
"Menurut kami perusahaan yang pinjamannya di atas Rp10 miliar tidak perlu terlalu ditolong, karena rata-rata perusahaan besar biasanya hubungan baik dengan bank dan bank takut kehilangan kreditur perusahaan besar," ujarnya kepada ANTARA di Banjarmasin, Kalimatan Selatan, Kamis.
Dikatakannya, pihaknya telah membentuk kelompok kerja (pokja) yang diketuai oleh Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Hipmi Ajib Hamdani yang bertugas mengawal anggota Hipmi mayoritas pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar bisa bertahan di saat pandemi COVID-19.
Menurut Mardani, yang perlu menjadi perhatian penuh oleh pemerintah adalah pinjaman yang di bawah Rp10 miliar. Karena faktanya, para UMKM ketika melobi bank agak sulit karena tidak punya nama.
"Pengusaha di daerah yaitu mayoritas UMKM masih banyak yang belum mendapatkan bantuan. Mudah-mudahan ini menjadi perhatian pemerintah," ujar pendiri PT Batulicin Enam Sembilan Group dan PT Maming Enam Sembilan itu.
Dia mengharapkan sinergi positif antara dunia usaha dengan pemerintah dapat berjalan di antaranya mendorong upaya relaksasi perbankan, termasuk insentif pajak yang membantu pengusaha.
"Semoga sinergi positif bisa terus terbangun antara pemerintah dan pengusaha untuk membangun perenomian kedepannya menjadi lebih baik dan pastinya bangkit dari keterpurukan pasca badai COVID-19," katanya.
Hipmi: Relaksasi perbankan banyak diperoleh perusahaan besar
Kamis, 11 Juni 2020 20:42 WIB
Menurut kami perusahaan yang pinjamannya di atas Rp10 miliar tidak perlu terlalu ditolong, karena rata-rata perusahaan besar biasanya hubungan baik dengan bank dan bank takut kehilangan kreditur perusahaan besar