Rumah belajar saraba kawa Tabalong, Kalimantan Selatan menggelar lomba resensi dan debat buku tingkat perguruan tinggi, SLTA dan SLTP se-Tabalong.
Lomba resensi dan debat buku bertujuan untuk mendorong minat baca sekaligus mengembangkan tradisi berpikir kritis diantara kaum muda, ujar penanggung jawab program di Rumah Belajar Ruswati, Rabu (6/4).
“Mendorong minat baca di kalangan muda dan pelajar jadi salah satu misi rumah belajar yang dikembangkan perkumpulan pusaka,†jelas.
Melalui lomba resensi, para pelajar tahu cara membedah buku secara tuntas serta mengurai makna tersirat dan tersurat didalamnya.
Menurut Direktur eksekutif Rumah Belajar, Firman Yusi SP, naskah resensi buku akan dinilai oleh tiga juri masing-masing oleh A Hartani SPd (tokoh pendidikan Tabalong), Drs Lilis Marta Diana (Praktisi seni) dan H Fajerianur (Alumni ponper Mandiri Gontor).
“Ada beberapa buku bahan resensi diantaranya dua karya Ahmad Fuadi berjudul Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna,†jelas Firman.
Hasil penilaian lomba resensi dan debat buku akan diumumkan 9 April mendatang dan akan dipilih lima finalis dari tingkat SLTP, SLTA dan mahasiswa.
Peserta lomba debat buku diantaranya dari STIA Tabalong, Uniska, STIKIP PGRI, SMAN 1 Tanjung, SMPN 1 Murung Pudak, SMKN 1 Tanjung, SMAN 2 Tanjung, SMA Hasbunallah, SMPN 4 Tanta dan SMPN 2 Tanjung.
Sebelumnya lomba ini dibuka oleh Asisten I bidang pemerintahan, Drs Yuzan Noor Msi dengan jadwal 7 Maret untuk lomba resensi dan 4 sampai 5 April lomba debat buku.(mia*C)