Kotabaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan mencatat di Kotabaru terjadi deflasi tertinggi di Kalimantan yakni sebesar 0,49 persen, dan deflasi terendah terjadi di Pontianak sebesar 0,08 persen.
"Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 0,20 persen dan inflasi terendah terjadi di Balikpapan sebesar 0,02 persen," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Kotabaru, H. Akhmad Rivai, dilaporkan Sabtu.
Kondisi tersebut terlihat setelah BPS Kotabaru melakukan pendataan Indeks Harga Konsumen (IHK) di wilayah Pulau Kalimantan, dan ditemukan sebanyak 10 kota mengalami deflasi dan 2 kota mengalami inflasi.
Rivai menambahkan, terdapat 12 kota di Kalimantan sebagai kota penghitung inflasi yaitu Tarakan, Tanjung Selor, Balikpapan, Samarinda, Pontianak, Singkawang, Sintang, Palangkaraya, Sampit, Banjarmasin, Tanjung dan Kotabaru.
Dia menjelaskan, terjadinyanya deflasi di Kotabaru sebesar 0,49 persen pada April 2020 dikarenakan adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya Indeks Harga Konsumen sebagian kelompok komoditas yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,14 persen dan kelompok transportasi sebesar 1,60 persen.
Baca juga: Kalsel alami deflasi 0,07 persen
Baca juga: Kalsel Alami Deflasi 0,12 Persen Selama Februari
Baca juga: Pedesaan Kalsel september alami deflasi 1,12 persen
Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya sebesar 0,09 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,30 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,53 persen.
Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi (penahan inflasi) tertinggi di Kotabaru antara lain daging ayam ras sebesar 0,57 persen, angkutan udara sebesar 0,20 persen, ikan kembung sebesar 0,16 persen, cumi-cumi sebesar 0,09 persen dan udang basah sebesar 0,08 persen.
Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain cabai rawit sebesar 0,31 persen, gula pasir sebesar 0,13 persen, emas perhiasan sebesar 0,09 persen, ikan selangat sebesar 0,07% dan beras sebesar 0,04 persen.
Dia mengakui, kondisi harga gula pasir selama April 2020 terjadi kenaikan yang signifikan hingga mencapai harga Rp20.000, per kilogram dibandingkan operasi pasar yang dilaksanakan Bulog KCP Kotabaru dengan HET sebesar Rp12.500 per kilogram.
Demikian pula untuk harga cabai rawit di Pasar Kemakmuran Kotabaru hingga mencapai Rp60.000, per kilogram.
Kotabaru alami deflasi tertinggi se Kalimantan
Minggu, 10 Mei 2020 2:44 WIB