Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perdesaan di Kalimantan Selatan pada September 2018 mengalami deflasi sebesar 1,12 persen sebab terjadi penurunan indeks konsumsi rumah tangga.
"Sejumlah kelompok mengalami penurunan indeks sehingga terjadi inflasi negatif atau deflasi yang mencapai 1,12 persen," ujar Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Banjarbaru, Ahad.
Ia mengatakan, terjadinya deflasi di daerah pedesaan Kalsel karena adanya penurunan Konsumsi Rumah Tangga pada bulan Agustus sebesar 131,45 menjadi 129,98 pada bulan September.
Disebutkan, dua kelompok yakni kelompok bahan makanan dan kelompok makanan, minuman, rokok dan tembakau masing-masing menurun sebesar 2,85 persen dan 0,02 persen.
Kelompok lain mengalami kenaikan relatif kecil seperti kelompok perumahan, alir, listrik, gas dan bahan bakar yang naik 0,62 persen dari 131,61 pada bulan Agustus menjadi 132,43 di September.
Kemudian, kelompok sandang naik 0,17 persen, kelompok kesehatan naik 0,14 persen, kelompok transportasi dan komunikasi yang naik 0,02 persen serta kelompok pendidikan 0,01 persen.
Sementara itu, Kalsel secara umum yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung mengalami deflasi sebesar 0,06 persen pada bulan September 2018.
Deflasi di Kota Banjarmasin sebesar 0,05 persen dengan laju inflasi kumulatif sebesar 1,62 persen, sedangkan di Kota Tanjung deflasi mencapai 0,28 persen dan laju inflasi kumulatif 1,94 persen.
Disebutkan, komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, ikan papuyu, semangka dan terong panjang.
Sedangkan, komoditas mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain ikan gabus (haruan), roti manis, angkutan udara, sepatu dan ikan nila.
"Selama September, Banjarmasin mengalami deflasi 0,05 persen atau terjadi penurunan pada indeks harga konsumen dari 133,30 bulan Agustus menjadi 133,24," ungkapnya.
Ia mengatakan, deflasi di Banjarmasin terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,15 persen.
Sementara, di Kota Tanjung komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain cabai rawit, tomat sayur, bawang merah, cabai merah dan jagung manis.
"Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain biaya perguruan tinggi, nasi dengan lauk, daging ayam ras, rokok kretek filter dan kacang panjang.
Pedesaan Kalsel september alami deflasi 1,12 persen
Selasa, 9 Oktober 2018 9:00 WIB