Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta menargetkan mampu mengurangi produksi sampah secara nasional sebesar 7 persen per tahun.
Target itu disampaikan Menteri di sela-sela peresmian instalasi pengolahan air limbah (IPAL) tahu Sumber Indah, Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa.
"Kami menargetkan pengurangan produksi sampah secara nasional sebesar tujuh persen per tahun," ujarnya di depan Wali Kota Banjarbaru Ruzaidin Noor dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Banjarbaru.
Ia mengatakan, kebijakan itu tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat melalui kesadaran dan pola pikir penanganan sampah yang harus dijalankan secara maksimal.
Dijelaskannya, langkah pertama yang dilakukan adalah mengubah pola pikir masyarakat terkait penanganan masalah sampah dengan tidak lagi menyatakan ke mana harus membuang sampah.
"Pola pikirnya harus diubah yakni bagaimana mengelola sampah karena tidak selamanya barang yang dibuang tidak bisa digunakan, sebaliknya bisa dimanfaatkan baik untuk pupuk maupun barang lainnya," ujar dia.
Dikatakannya, langkah lain yang disiapkan Kementerian Lingkungan Hidup adalah pembangunan bank-bank sampah yang berfungsi menampung dan mengelola sampah buangan masyarakat menjadi barang yang lebih berguna.
Bank sampah sudah diterapkan di Daerah Istimewa Jogyakarta sebanyak 60 bank sampah yang dikelola swasta bersama masyarakat sehingga sampah di kota itu tidak lagi dijauhi masyarakat.
"Kami menginginkan setiap daerah memiliki bank sampah termasuk di Kalsel sehingga pengelolaan dan penanganan sampah bisa lebih baik dan mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat," ujarnya.
Ia mengatakan, salah satu sampah yang bisa dimanfaatkan adalah limbah buangan atau ampas tahu dari pabrik yang bisa dijadikan energi alternatif dan potensial berupa biogas.
Potensi limbah tahu itu ditindaklanjuti Kementerian LH bekerja sama dengan Pemkot Banjarbaru dengan memberikan bantuan sistem instalasi kepada pengusaha tahu Sumber Indah, Kelurahan Mentaos, Banjarbaru.
"Limbah buangan atau ampas tahu jika dikelola secara baik dan benar mampu menghasilkan energi alternatif berupa biogas yang bisa digunakan untuk memasak, penerangan, hingga bahan bakar," katanya.(yos/B)