Kandangan (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Hulu Sungai Selatan (HSS) Syamsuri Arsyad didaulat menjadi narasumber dalam rangkaian Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kalimantan Selatan (Kalsel), Wabup tampil bersama dua kepala daerah lainnya yang dianggap berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerahnya masing-masing.
Ia mengatakan, keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi dan kiat yang dijalankan pemerintah daerah HSS, dalam mengatasi tingginya angka kematian ibu dan bayi di daerah ini sebelumnya.
"Sebagai kabupaten dengan topografis lengkap, mulai pegunungan, dataran dan rawa, kesulitan yang kami hadapi tentu lebih besar dibanding kabupaten atau kota lainnya," katanya, dalam paparan mewakili Bupati HSS H Achmad Fikry, di Callamus Ballroom Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Senin (9/3).
Dijelaskan dia, hal inilah yang mendorong pihaknya berupaya keras untuk mencari solusi terhadap masalah tingginya angka kematian ibu dan bayi di daerah ini, dan bersyukur perjuangan yang dilakukan beberapa tahun terakhir ini mebuahkan hasil yang cukup menggembirakan.
Baca juga: Hadapi Isu Corona, Bupati HSS imbau masyarakat jangan panik
Berbagai gerakan yang dilaksanakan di daerah lain mungkin sama dengan yang dilakukan HSS, namun yang membuat berbeda terobosan atau inovasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS.
Upaya pendekatan kepada Dukun Kampung yang selama ini sangat berperan dalam proses kelahiran terutama di daerah pedesaan, salah satu inovasi yang cukup berhasil dilakukan adalah dengan secara persuasif dan kemanusiaan, dengan Program "Si Midun Ke Faskes".
"Program ini pada hakikatnya adalah sistem kerjasama yang baik antara Dukun Kampung dan Bidan Desa, di mana Dukun Kampung tidak diperkenankan untuk membantu kelahiran, namun bersama-sama Bidan Desa membawa pasien ke Fasilitas Kesehatan terdekat," katanya.
Menurut dia, Implementasi di lapangan dilakukan dengan berbagai langkah, antara lain dengan pemberian insentif bagi para Dukun Kampung tersebut, selain itu gerakan yang paling efektif juga dilakukan dengan pemberian beasiswa atau menyekolahkan anak atau keluarga dari Dukun Kampung untuk menjadi Bidan Desa.
Program ini secara signifikan telah mampu mengurangi jumlah Dukun Kampung di HSS, yang semula berjumlah 120 orang di Tahun 2012 menjadi 69 orang di tahun 2019. Bahkan inovasi ini telah dinobatkan sebagai Top 35 Inovasi Terbaik di Indonesia Tahun 2016.
Baca juga: RSUD Kandangan siapkan kamar isolasi pasien Corona
Wabup sebagai narasumber pertama tampil memukau dengan paparannya di depan ratusan peserta Rakerkesda, tampil bersama 2 kepala daerah lainnya yang dianggap berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerahnya masing-masing, yakni Bupati HSU dan Wakil Walikota Banjarbaru.
Sesi ini dihadirkan panitia pelaksana sebagai berbagi pengalaman kepada kabupaten dan kota lainnya dalam meningkatkan derajat kesehatan warganya, dalam kesempatan ini paparan Wabup tentang Implementasi penurunan angka kematian Ibu dan bayi.
Selepas acara pemaparan juga dilakukan dialog dengan para hadirin yang terdiri atas para praktisi kesehatan yang datang dari seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Kalsel.