Barabai (ANTARA) - Merebaknya isu virus corona yang sudah menular ke Indonesia, membuat kepanikan warga yang ramai-ramai memborong masker dan cairan anti septik.
Termasuk di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, stok masker dan anti septik kosong serta hampir tidak ada yang jual di toko obat maupun apotik.
Hal itu terungkap saat tim gabungan dari Polres HST dan Dinas Perdagangan melakukan sidak monitoring Ketersediaan Alkes dan Kelkes ke beberapa apotik dan toko obat yang ada di Kota Barabai, Rabu (4/3).
Baca juga: HST waspadai virus corona
Kapolres HST, AKBP danang Widaryanto menyampaikan, giat yang dilakukan petugasnya itu dilakukan guna pengecekan terhadap distributor alkes dan Kelkes, pedagang besar farmasi, apotik dan toko obat yang ada di HST.
"Hal itu dilakukan guna mencegah panic buying masyarakat dan aksi borong yg dapat menimbulkan kelangkaan barang karena merebaknya issue virus Korona," katanya.
Baca juga: Persiapan TMMD ke-107 di Kabupaten HST
Dia menerangkan, dari uji petik di lapangan diperoleh data sebagai berikut:
1. Toko Obat Ilham Farma Pasar Keramat Barabai:
- stok masker kesehatan : Nihil
- stok cairan antiseptik : Nihil.
2. Toko Obat Rezky Pasar Baru Blok J. Barabai :
- Stok masker Kesehatan : Nihil
- Stok cairan Antiseptik : Nihil
3. Toko Obat Assifa Pasar Keramat Blok D. Barabai :
- stok masker kesehatan : 50 lembar, harga jual Rp 2000/lembar
- stok cairan antiseptik : Nihil
4. Apotik Hidayah Pasar Baru Barabai :
- stok masker kesehatan : Nihil
- stok cairan antiseptik : Nihil
5. Apotik Al- Hafis Nahyatu Suriah Pasar Baru Barabai :
- stok masker kesehatan : Nihil
- Stok cairan Antiseptik : Nihil.
6. Apotik Barokah Pasar satu Barabai :
- stok masker kesehatan : Nihil.
- Stok cairan antiseptik : Nihil.
7. Apotik Raudah Pasar tiga Murakata Barabai :
- stok masker kesehatan : Nihil
- stok cairan antiseptik : Nihil
8. Toko Obat Cahaya Sehat Pasar tiga Murakata Barabai :
- stok masker kesehatan : Nihil
- stok Cairan anticeptik : Nihil
Baca juga: Pemkab HST siapan Pilbakal serentak di 143 Desa
Dijelaskannya, dari uji petik beberapa distributor alkes, Kelkes dan apotik, persediaan masker kesehatan dan cairan antiseptik berkurang dibanding dengan hari lain sebelum merebak issue virus korona.
"Beberapa apotik membatasi penjualan kepada perorangan yaitu maksimal 10 lembar per 1 org dengan harga rata-rata Rp1000/lembar. Hal ini untuk menghindari adanya aksi borong yabg pada akhirnya memicu kelangkaan barang," katanya.
Baca juga: Akibat simpan 57 butir peluru tajam, warga HST terancam hukuman seumur hidup
Sedangkan cairan antiseptik tdk ada peningkatan permintaan, krn konsumen dari kalangan tertentu.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dg Dinas/Instansi terkait serta stake holder lainnya guna menjaga ketersediaan, stok alkes, kelkes, obat-obatan lainnya cukup, dan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik serta membeli kelengkapan secara wajar.
Baca juga: 12 orang rela berangkat naik becak dari Barabai hadiri haul Guru Sekumpul
"Kami juga tetap melakukan monitoring dan pengecekan pada distributor, agen, apotik, toko obat dan harga bahan pangan pokok serta penjual masker kesehatan lainnya. Kemungkinan terjadinya penimbunan masker dan alkes lainnya yang dapat memicu naiknya harga di pasaran di daerah," katanya.
Kapolres menambahkan, bahwa kegiatan pengecekan ini dilakukan untuk memastikan di daerah Kabupaten HST tidak ada yang penimbunan Alkes dan Kelkes.
Baca juga: Sukseskan Pilkada 2020, KPU HST lantik 55 anggota PPK
Baca juga: DPRD : Jangan ada kesan pasar Barabai bersih hanya saat penilaian Adipura, faktanya?