Pelaihari (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba di Instansi Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dan dibuka langsung Bupati Tanah Laut H Sukamta, di ruangan Barakat Lantai II Setda, Senin (2/3).
Kepala BNN Kalsel Mohammad Aris Purnomo Aris dalam paparannya menyebutkan, bahwa 1,3 persen dari jumlah penduduk di Kalsel sudah menggunakan narkoba.
Dia menambahkan, salah satu alasan dari pemakaian narkoba itu adalah, untuk menguatkan saat bekerja.
“Mereka tidak menyadari jika menggunakan narkoba itu yang diserang adalah saraf pusat yang menjadikan mereka kuat dan tidak makan minum. Jika efek obat itu habis akan menimbulkan depresi, kecemasan berlebih, perubahan perilaku, serta kecanduan,” ucap Aris.
Menurutnya, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) wajib mensosialisasikan masalah tersebut serta regulasi di dinas masing-masing.
Dia juga meminta, untuk mengalokasikan dana desa dapat menganggarkan kegiatan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) sesuai dengan Permendes No. 11/2019 hal 57 point 6.
Sementara, Bupati Tanah Laut H Sukamta menuturkan, akan memberhentikan secara tidak dengan terhormat PNS atau PTT di Tanah Laut terlibat atau menggunakan narkoba.
Sukamta juga menyebutkan, untuk Program Desa Bersih Narkoba (Bersinar) bisa dibentuk di setiap kecamatan satu desa serta disusun dan dilaporkan rencana tersebut sampai ke tingkat desa.
“Sekarang ada 3 hal penting yang akan kita anggarkan di APBD desa yaitu, P4GN, stunting, dan karhutla,” jelasnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Tanah Laut H Dahnial Kifli, Kepala BNN Tanah Laut Faisal Sidiq, para pejabat Setda Tanah Laut, kepala SKPD lingkup Pemkab Tanah Laut serta para Camat.
BNN Kalsel :1,3 persen penduduk Kalsel menggunakan narkoba
Senin, 2 Maret 2020 18:50 WIB
Sekarang ada 3 hal penting yang akan kita anggarkan di APBD desa yaitu, P4GN, stunting, dan karhutla,