Banjarmasin (ANTARA) - Sebanyak 17 warga keturunan suku Banjar (kulaan) yang sudah menetap turun temurun di Bagan Serai, Perak, Malaysia, mengakhiri kunjungan dua hari untuk melakukan wisata menyusuri garis leluhur (susur galur) di Banua atau Kalimantan Selatan.
Warga Malaysia keturunan Banjar yang sebagian besar asal kampung Banua Lawas Kelua tersebut berkunjung dua hari di banua didampingi anggota Forum Silaturahmi Kulaan banjar (FSKB), Mohammad Ary, Paman Anom, dan Ranto BanjartV.
Rombongan yang terdiri dari HM Sabli dan bakti yang dikenal sebagai bupati atau (DO) Kerian, serta YB Dato Yunus ADUN Negeri Perak, tokoh masyarakat Banjar, Haji Jamaludin Asari, serta yang lainnya.
Selama di Banjarmasin, setibanya di airpot Syamsudin Noor rombongan Malaysia ini langsung menuju masjid Alkoramah Martapura untuk menunaikan sholat Jum'at, dilanjutkan untuk bertemu sekaligus dijamu makan siang oleh Presiden Kerukunan Bubuhan banjar (KBB) Rudy Ariffin Bahrun di Rumah Makan Simbang BJB.
Setelah makan siang melanjutkan ziarah ke makam guru sekumpul martapura, lalu kembali ke Martapura untuk berbelanja pertokoan permata bumi seamat.
Puas mencari barang cendramata rombongan dengan menggunakan dua bus mini terus ke Banjarmasin untuk menginap di Hotel Sammer, Suiringh Tendean dan selanjutkan dijamu oleh Wali Kota Banjarmasin pak Ibnu Sina dan Ketua PKK Siti Wasilah.
Dalam acara selamat datang dan jamuan malam tersebut tampak sekali terjalin keakraban antara jajaran Pemkot Banjarmasin dengan rombongan dari Malaysia ini.
Pasalnya beberapa bulan lalu, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina beserta beberapa kepala SKPD sempat berkunjung ke Parit Bontar, Kerian Malaysia yang diterima oleh DO Kerian HM Sabli bin Bakri dan Adun Negeri Perak YB Dato Yunus.
Wali kota Banjarmasin Ibnu Sina merasa bahagia atas kunjungan ini, ia berharap dengan kunjungan akan menjalin silaturahmi kian erat sesama keturunan Banjar di dua wilayah ini.
Ia juga berharap ini akan menjadi angin segar yang akan memancing wisatawan asal Malaysia keturunan Banjar yang ada di negara tetangga yang serumpun tersebut.
Aapalagi jika diketahui jutaan warga Malaysia keturunan Banjar yang berkeinginan melihat kampung halaman nenek datuk di banua ini.
Dalam cara tersebut rombongan dihibur oleh kesenian madihin, seni tari-tarian dan silat atau kuntau Banjar.
Setelah semalam nginap di Banjarmasin, rombongan melajutkan perjalanan melihat kampung halaman nenek datuk, Banua Lawas Kelua dan sempat bertemu beberapa juriat yang masih ada di wilayah tersebut.
Selain ke berbagai desa asal nenek datuk mereka, rombongan juga ke Tanjung Tabalong dan sempat dijamu makan oleh jajaran Pemkab tabalong.
Rencananya rombongan akan kembali sore hari untuk kemudian melanjutkan wisata di Banjarmasin, tetapi karena perjalanan terhambat ada beberapa ruas jalan yang terendam banjir akhirnya tengah malam baru bisa kembali ke Banjarmasin dan nginap di hotel Zuri Ekspres.
Hari minggu setelah makan pagi dan melanjutkan perjalanan pulang ke Bandara Syamsudin Noor untuk seterusnya ke Surabaya dan Malang untuk kemudian pulang ke Malaysia.
17 kulaan Banjar Malaysia akhiri wisata susur galur di Kalsel
Minggu, 9 Februari 2020 18:57 WIB