Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan akan mengejar ketertinggalan Indonesia untuk konsumsi listrik per kapita dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara (ASEAN).
"Kita agak tertinggal dibandingkan negara ASEAN untuk konsumsi per kapita," kata Arifin Tasrif saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama DPR di Jakarta, Senin.
Ia menargetkan pada 2024 konsumsi listrik per kapita Indonesia akan menjadi 1.408 kilowatt hour (kwh).
Hingga saat ini konsumsi listrik nasional pada 2019 masih sebesar 1.084 kwh per kapita. Sedangkan target di tahun yang sama adalah 1.200 kwh per kapita. Kemudian target konsumsi listrik pada 2020 sebesar 1.142 kwh per kapita.
Baca juga: Sistem kelistrikan Kalselteng pulih 100 persen
Hingga September 2019, Rasio Elektrifikasi (RE) di Indonesia mencapai 98,86 persen, naik sekitar 0,56 persen dari Desember 2018 sebesar 98,3 persen.
Selain konsumsi per kapita, Arifin Tasrif juga sebelumnya sempat menyoroti ketersediaan energi dalam jumlah yang memadai dan harga yang bersaing untuk mendukung pertumbuhan industri daerah.
Serapan listrik untuk sektor industri hingga kuartal III-2019 berdasarkan data Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencapai 56,9 Tera Watt Hour (TWh). Industri menjadi segmen kedua yang paling banyak menyerap listrik PLN setelah rumah tangga.
Baca juga: PLN bersihkan jaringan distribusi dari pohon tumbang