Banjarmasin (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Banjarmasin dari komisi III Arufah Arif menyikapi positif akan dibangunan jembatan HKSN atau samping makam Sultan Suriansyah.
Menurut politisi PPP ini di gedung dewan kota, Rabu, pembangunan ulang jembatan yang menghubungkan antara wilayah Banjarmasin Utara di Kuin Utara dan wilayah Banjarmasin Barat di Kuin Selatan memang sudah sepatutnya dilakukan.
"Karena arus lalulintas di sana memang sudah sangat padat, apalagi hari Sabtu dan Minggu, jembatannya sempit," paparnya.
Sehingga, tutur dia, pihaknya di dewan memang sudah lama mengusulkan pelebaran jembatan tersebut, hingga akhirnya akan bisa terealisasi tahun ini.
"Makanya kita sangat dukung pembangunan jembatan itu, meski menyerap anggaran cukup besar, yakni, sekitar Rp42 miliar," tuturnya.
Meski sangat mendukung, ungkap Arufah, pihaknya tetap meminta gambaran pengalihan arus lalulintas terkait adanya proyek tersebut.
"Bagaimana pengalihan arus di sana nanti, kita perlu tahu juga, apakah ditutup total atau dibuatkan jembatan, atau lagi jembatan yang ada tidak dibongkar, dibuat satu jembatan lagi," paparnya.
Sebagai wakil rakyat dari daerah yang terdampak pembangunan jembatan tersebut, yakni, Banjarmasin Barat, Arufah menyatakan patut tahu desain baru jembatan tersebut, karena pastinya ditanyakan warga.
"Terkait bagaimana desain jembatan tersebut nantinya, kita ikut pemerintah kota saja, tapi masalah pengalihan arus lalulintas, tentunya harus jelas, karena jalur lain agak jauh," ujarnya.
Apalagi, kata Arufah, jembatan itu juga sebagai akses bagi angkutan cukup berat, seperti di daerah itu daerah produksi kayu dan lainnya, hanya jembatan HKSN itu yang kuat dilalui.
"Jembatan lain terdekat kan memang ada, tapi tidak bisa dilalui kendaraan bermuatan berat," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dispupr) Kota Banjarmasin Arifin Noor menyatakan, bahwa tahun ini pihaknya menganggarkan sekitar Rp114 miliar untuk pembangunan empat jembatan, salah satunya jembatan HKSN yang dialokasikan cukup besar, yakni, sekitar Rp42 miliar.
"Meskipun pagu pembangunan jembatan itu sebesar Rp66 miliar, tapi akan dikerjakan bertahap,” bebernya.
Menurut dia, jembatan tersebut harus dibangun ulang dengan standar yang luas, karena sudah padat arus lalulintasnya.
"Karena jembatan itu juga sebagai akses penyeberangan dua wilayah dua kecamatan yang penting," pungkasnya.