Pelaihari (ANTARA) - Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan H Sukamta beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar sarasehan sekaligus silaturahmi dengan Legiun Veteran Republik Indonesia Tanah Laut (LVRI Tala) usai melakukan apel Hari Pahlawan Nasional ke-74 tahun 2019, di Aula Sarantang Saruntung Kantor Setda Tanah Laut, Minggu (10/11).
Bupati Tanah Laut H Sukamta mengatakan, 74 Tahun yang lalu, tepat pada tanggal 10 November 1945 para pahlawan di Surabaya bertempur dengan sengit melawan sekutu.
"Tepat hari ini 74 tahun yang lalu para pahlwan di Surabaya mengangkat senjata untuk berjuang melawan pasukan sekutu , puluhan ribu nyawa hilang. Namun, semua itu mereka lakukan bukan untuk kekayaan, jabatan ataupun status social, melainkan untuk mempertahankan dan menjaga keutuhan dan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini," ujar Sukamta dengan nada tegas.
Sukamta berpesan kepada seluruh peserta yang hadir di acara sarasehan tersebut perjuangan bangsa Indonesia belum selesai sampai disini saja.
"Dulu kita mudah membedakan musuh baik dari hidungnya, matanya warna kulitnya dan bahasanya. Sedangkan sekarang musuh kita memiliki ciri fisik yang sama dengan kita, mereka dari bangsa kita, namun ingin memecah belah persatuan NKRI dengan menebar fitnah, isu SARA, sehingga membuat kegaduhan di ujung timur dan barat negeri ini. Oleh karena itu kita harus membentengi diri kita dengan wawasan kebangsaan dan selalu menanamkan nilai bela negara di hati dan pikiran kita,"tuturnya.
Lebih lanjut Sukamta mengungkapkan, dalam kegiatan sarasehan tersebut Pemkab Tanah Laut sangat menerima masukan dan saran dari para veteran yang ada di Tanah Laut.
"Kami sangat menerima saran atau masukan dari para legiun veteran Tanah Laut karena mereka lebih memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman untuk pembangunan Kabupaten Tanah Laut yang lebih baik," tutupnya.
Bupati minta LVRI berikan kritik dan saran
Senin, 11 November 2019 16:05 WIB
Dulu kita mudah membedakan musuh baik dari hidungnya, matanya warna kulitnya dan bahasanya. Sedangkan sekarang musuh kita memiliki ciri fisik yang sama dengan kita, mereka dari bangsa kita, namun ingin memecah belah persatuan NKRI dengan menebar fitn