Banjarbaru (ANTARA) - Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani mewujudkan Banjarbaru sebagai kota inklusif yang siap menerima peserta didik kurang beruntung untuk bersekolah di sekolah umum sama dengan siswa lainnya.
"Kami bertekad mewujudkan kota inklusi sehingga sejak 2017 sudah menetapkan Banjarbaru sebagai kota inklusif tanpa membedakan siswa yang satu dengan lainnya," ujar wali kota di Banjarbaru, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan wali kota di depan kepala OPD, kepala sekolah, camat dan lurah se Kota Banjarbaru pada sosialisasi Perwali tentang penyelenggaraan pendidikan inklusif di Banjarbaru.
Baca juga: Faizah Abdiah pendiri UMKM penampung remaja berkebutuhan khusus
Ia mengatakan, sosialisasi Peraturan Walikota Kota Banjarbaru nomor 9 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif wajib dilakukan agar seluruh pihak mengetahui dan mendukung program tersebut.
Menurut dia, sebelumnya pernah mendengar curahan hati beberapa orang tua siswa tentang kesulitan menyekolahkan anaknya di sekolah negeri karena kekurangan fisik dan mental buah hatinya.
"Curahan hati orang tua peserta didik itu menginspirasi kami mewujudkan Banjarbaru menjadi satu kota yang nyaman bagi siapa pun menuntut ilmu sehingga bersama para kepala sekolah mewujudkannya," ucap dia.
Baca juga: Operasi Antik tangkap 53 pengedar dan pemakai narkoba
Diharapkan, masyarakat dan seluruh pihak memiliki pemahaman sama untuk memandang semua orang dengan pandangan sama, tanpa diskriminasi sehingga setara dalam menjalani pendidikan.
Begitu pula dengan pelayanan publik di Kota Banjarbaru yang harus menyediakan sarana dan prasarana memudahan setiap orang untuk dapat mengakses fasilitas yang disediakan tersebut.
"Perwali ini bukan hanya menjadi komitmen semata, tapi harus diiringi aksi baik di sekolah, pada fasilitas pelayanan publik termasuk dalam penganggaran mendukung program inklusif," kata dia.
Baca juga: Banjarbaru raih penghargaan Amanah Pandu Negeri 2019
Baca juga: Sopir truk berharap pelangsiran solar bersubsidi diberantas