Barabai (ANTARA) - Puluhan pengusaha budidaya ikan mengikuti pelatihan teknik budidaya Ikan air tawar dan pembuatan pakan secara mandiri yang digelar oleh Pemkab HST melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan di desa Labunganak kecamatan Batang Alai Utara, Rabu (9/10).
Bupati HST, H A Chairansyah dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Bupati bidang Ekonomi Pembangunan, H Zainuddin mengatakan, sangat mengapresiasi kepada kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel yang kembali melakukan kerjasama dengan Pemkab HST.
Baca juga: Berry menggenapi pendaftar ke-10 di Partai Golkar HST
"Semoga dengan kerjasama ini akan saling mengikat dalam upaya mendorong pertumbuhan sektor riil dan UMKM melalui program pengembangan klaster budidaya ikan air tawar di HST," katanya.
Selanjutnya, Dia berharap, kepada seluruh peserta agar bisa memanfaatkan kegiatan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat dijadikan bekal pengetahuan dalam upaya mendorong pertumbuhan sektor perikanan di Bumi Murakata.
Baca juga: Ini yang disampaikan Ketua PWI Kalsel saat Sambangi Humas HST
Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi BI Provinsi Kalsel, Dadi Esa Cipta menyampaikan, tujuan pelatihan ini adalah upaya untuk mengendalikan tingginya harga ikan air tawar di Kalsel akibat banyaknya permintaan masyarakat dan pengaruh cuaca yang belum dapat diantisipasi dengan baik.
Selain itu, hadirnya ikan nila juga dapat menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam menyantap ikan yang akan berpengaruh pada pengendalian inflasi.
Baca juga: 133 mahasiswa UIN Antasari KKN di HST
Sebelumnya, Kabid Perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan HST, Adriani Razak dalam laporannya menyampaikan, bahwa peserta pelatihan ini dari Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) dari empat Kecamatan yaitu Batara, LAU, Pandawan dan LAS.
Pelatihan pembenihan ikan air tawar dan pembuatan pakan tersebut diisi oleh pemateri dari Universities Lambung Mangkurat (ULM) yaitu Suhaili Asmawi.
Baca juga: KPPN Barabai sosialisasikan Langkah-Langkah Akhir Tahun Anggaran 2019
Suhaili mengatakan, setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan mampu menentukan pakan budidaya ikan dengan benar sesuai standar yang telah ditetapkan.
"Diharapkan, setelah ikut pelatihan ini mampu menentukan pakan budidaya ikan dengan tepat," katanya.
Baca juga: Band Kalayangan Pagat dukung penyelamatan Meratus melalui lagu
Ia menambahkan, kesalahan mengelola pakan dan menentukan pakan ikan sangat mempengaruhi kualitas dan jumlah dari ikan yang dihasilkan pada saat panen.
"Jadi, melalui pelatihan ini diharapakan sudah tidak salah lagi dalam mengelola ikan," imbuhnya.