Pebalap berusia 24 tahun asal Belanda itu, di musim ketiganya turun di F2, memenangi balapan feature race setelah start dari pole position untuk membawanya tak terkejar di klasemen pebalap oleh rival terdekatnya, Nicholas Latifi dari Kanada.
Dengan empat kemenangan dan 11 podium, De Vries mengunci gelar itu dengan raihan 254 poin, unggul 70 poin dari Latifi.
"Masa depanku sudah diumumkan baru-baru ini, jadi aku hanya ingin datang di akhir pekan ini dan membuktikan bahwa kami layak menjadi juara," kata de Vries yang akan membalap di Formula E bersama Mercedes musim depan itu, demikian Reuters.
The biggest W for @nyckdevries!
— Formula 2 (@FIA_F2) September 28, 2019
He secures the championship crown with his fourth win of the season, and wow, the EMOTIONS... ????#RussianGP ???????? #F2 pic.twitter.com/CNSNeHR3oP
De Vries akan menjadi rekan Stoffel Vandoorne, mantan pebalap McLaren F1, di Mercedes, yang akan menjalani debut di Formula E musim 2019/2020.
Sementara Latifi akan naik kasta ke Formula 2 musim depan bersama tim Williams.
De Vries menjadi bagian dari program pebalap muda McLaren hingga tahun ini.
Juara dunia F2 tahun lalu adalah George Russel asal Britania yang kini membalap di tim Williams F1. Sedangkan Charles Leclerc juara F2 musim 2017.
Pebalap Indonesia, Sean Gelael, sementara itu, berada di peringkat ke-16 dengan mengemas 13 poin untuk team Prema Racing dengan tiga balapan tersisa musim ini.