Barabai (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai (HST) Tengah melalui Dinas Sosial PP dan PA menggelar acara pertemuan dalam rangka legitimasi lokasi etalase Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang bertempat di Danau Canting, Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur.
Bertempat di auditorium Pemkab HST, Kamis (18/9), Bupati HST, H A Chairansyah mengatakan, bahwa pembangunan terhadap komunitas adat terpencil harus mendapatkan perhatian tersendiri.
Baca juga: Video - Melihat indahnya Danau Canting di Kabupaten HST
"Pemda harus menjadi agen perubahan dan pembangunan sekaligus fasilitator yang menggerakkan masyarakat adat ke arah yang lebih baik," katanya.
Karena itu, menurutnya, terpilihnya Danau Canting sebagai lokasi etalase KAT merupakan upaya bersama dalam membangun daerah yang terisolir agar mendapatkan sentuhan kemajuan.
Baca juga: Video-Semarak HUT RI ke-74 warga Pegunungan Meratus
"Saya harapkan kolaborasi yang sinergis setiap unsur dari SOPD, instansi terkait dalam mengangkat kemajuan daerah yang terpencil," katanya.
Inspektur Bidang Rehabilitasi Sosial Kementrian Sosial RI, Hasbullah mengakui, bahwa pemerintah pusat telah memantau potensi Desa Hinas Kiri yang kaya akan potensi alam.
Baca juga: Warga Meratus HST bangun bendungan untuk sarana air bersih
"Apakan nantinya potensi wisata arung jeram yang dikembangkan atau potensi pertanian sehingga akan mempercepat pergerakan ekonomi desa," katanya.
Kepala Dinas Sosial, PPKB, PP dan PA Kabupaten HST, Muhammad Yusuf, menyebutkan bahwa pertemuan yang digelar tersebut merupakan kegiatan lanjutan setelah dilaksanakannya tahapan penyusunan rencana aksi pengukuhan etalase beberapa waktu yang lalu.
Baca juga: HST akan menggelar workshop penerapan SAKIP se-Banua Anam
"Kita berupaya optimal untuk mendorong terwujudnya pemberdayaan dan penguatan masyarakat adat terpencil di setiap aspek kehidupan pada lokasi desa yang ditunjuk," ujar Yusuf.
Acara itu juga turut dihadiri Kasi KAT dari Dinas Sosial Provinsi Kalsel, para kepala dinas terkait, ketua lembaga sosial dan para tokoh masyarakat pemerhati pemberdayaan komunitas adat terpencil.
Baca juga: Pembunuh sadis di Limpasu ternyata tidak cek kejiwaannya hampir dua tahun
Baca juga: Inilah visi dan profil pasangan Hasyimi-Huda maju di Pilkada HST
Baca juga: Diduga gangguan jiwa, warga Limpasu bunuh anak 10 tahun