Banjarmasin (ANTARA) - Kabut asap menyelimuti Banjarmasin Ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan sepanjang hari Selasa agak menipis dibanding hari-hari sebelumnya.
Kabut asap tipis menyelimuti ibu kota provinsi yang berjuluk kota seribu sungai tersebut sepanjang pagi atau sejak waktu Subuh hingga pukul 10.00 WITA lebih.
Namun menjelang siang hingga petang kabut asap tersebut menghilang dari kota seribu sungai Banjarmasin itu.
Berbeda dengan tanggal 12, 13, 15 dan 16 September lalu kabut asap menyelimuti kota seribu sungai sepanjang hari dengan jarak pandang yang berbeda-beda, terkadang satu atau cuma setengah kilometer.
Baca juga: Arus lalu lintas Banjarmasin ke Marabahan terganggu kabut asap
Bahkan pada Jumat (13/9) selain kabut asap, serpihan vertikal-vertikal atau "kalalatu" (sebutan masyarakat Banjar Kalsel) sebagai dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bertebaran sehingga membuat kotor rumah-rumah pendudu.
Dampak lain dari kabut asap tersebut kesehatan masyarakat setempat menjadi terganggu, seperti serangan inpeksi saluran pernafasan atas, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa, terutama yang sudah mengidap asma.
Oleh sebab itu, guna menghindari atau mengurangi terhirupnya udara yang tercemar kabut asap harus menutup mulut dan hidung dengan masker bila keluar rumah, terlebih jika bepergian.
Baca juga: Kota Banjarmasin diliputi kabut asap
Namun ketika tiba atau sekitar pukul 19.30 WITA kabut asap kembali muncul perlahan seakan menutupi bulan purnama sehingga rembulan atau "ratu malam" tidak bisa secara jelas/sempurna menerangi permukaan bumi.
Baca juga: Kabut asap berkurang serang Kota Banjarmasin
Sebagai sebab akibat kabut asap tersebut, bulan terlihat tanpa warna jernih sebagaimana biasa, tetapi berwarna kecoklat-coklatan.
Baca juga: Kabut asap selimuti "kota seribu sungai" Banjarmasin
Operasi pemadaman karhutla terus berlanjut setidaknya buat meminimalkan kabut asap di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut supaya tidak menjadi musibah bagi negeri jiran seperti Singapura.