Oleh Imam Hanafi
Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Harga minyak tanah di sebagian daerah di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini sekitar Rp10.000 per liter.
"Banyak warga di daerah kami terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak nasi dan membuat lauk-pauk," kata seorang warga Bakau, di Pamukan Utara, Kotabaru, Rofiq, Kamis.
Meski harganya mencapai Rp10.000 per liter, keberadaan minyak tanah di warung-warung juga tidak selalu ada, terkadang juga kosong.
Banyak warga di daerah Kotabaru bagian utara tersebut tidak mampu membeli minyak tanah, karena dinilai cukup mahal.
"Bahkan harga minyak tanah lebih mahal dibandingkan dengan harga premium sekitar Rp8.000 per liter," ucapnya.
Keberadaan premium di kios atau warung-warung jauh lebih banyak dibandingkan dengan minyak tanah.
Biasanya, minyak tanah tersedia di warung-warung dua pekan sekali, sementara premium selalu tersedia setiap saat.
Karena harganya cukup mahal dan keberadaanya tisak selalu tersedia tersebut, membuat warga lebih memilih menggunakan kayu bakar untuk memasak dan mengolah makanan untuk keluarganya.
Sebagian warga terpaksa membersihkan kompor-kompor mereka yang tidak terpakai, untuk disimpan.
Lain lagi di sejumlah desa di Kecamatan Kelumpang Selatan, harga minyak tanah sekitar Rp8.000 per liter.
Seorang ibu rumah tangga, Sholikah, mengatakan, harga minyak tanah di daerahnya sekitar Rp8.000 per liter.
"Terkadang minyaknya kosong kjadang-kadang saja ada," ujarnya.
Karena tingginya harga dan tidak menentu tersedia tersebut, sebagian warga terpaksa menggunakan limbah buah kelapa sawit, dan kayu bakar untuk memasak dan membuat lauk-pauk.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Dan Gas Bumi (Hiswana Migas), Kotabaru, H Amrah Muslimin, hingga saat ini beluym berhasil dikonfirmasi terkait melonjaknya harga minyak tanah.
Minyak Tanah Rp10.000/liter
Kamis, 20 Juni 2013 18:32 WIB