Tanjung (ANTARA) - Dengan wajah penuh suka cita Erliansyah (60) warga Desa Tanta Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong menyampaikan rasa syukur sekaligus bahagia bisa melihat kembali dengan normal.
Setelah lebih lima tahun ia menderita katarak yang menyebabkan penglihatannya terganggu.
"Alhamdulillah berkat program operasi katarak gratis saya bisa melihat dengan jelas," ungkap Erliansyah.
Sebagai salah satu pasien yang mengikuti program penanggulangan buta katarak yang diinisiasi PT Adaro Indonesia Erliansyah merasa sangat terbantu.
Baca juga: Keragaman tradisi Dayak Deah di Mesiwah Pare Gumboh
Ungkapan bahagia ini ia sampaikan dalam testimoni singkatnya di hadapan puluhan peserta program penanggulangan buta katarak di Puskesmas Tanta.
Kepala Depertemen CSR PT Adaro Indonesia Leni Marlina menyampaikan operasi katarak sendiri dilaksanakan di enam kabupaten sekitar operasional perusahaan yakni Tabalong, Balangan, Bartim, Barsel, HSU dan Batola.
Sejauh ini program operasi katarak telah berhasil mengembalikan penglihatan usia produktif 17 - 55 tahun sebanyak 27 persen.
"Adaro ingin meringankan beban masyarakat mengembalikan penglihatan dan produktifitas menuju masyarakat yang mandiri dan sejahtera," jelas Leni.
Baca juga: Imam Nashokha, guru pelaksana pembelajaran berbasis teknologi
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong Taufikurrahman Hamdie kalau penyakit katarak penyebab kebutaan terbesar di Asia Tenggara termasuk Indondesia.
Terpisah Koordinator Bidang Kesehatan Yayasan Adaro Bangun Negeri Haris fadillah mengatakan tahun ini target 45 mata yang jadi sasaran progam.
Tersebar di empat puskesmas masing - masing Tanta, Kelua, Muara Uya dan Tanjung dengan mendatangkan dokter spesialis dari Rumah Sakit Mata Kota Surabaya.
Dalam program ini juga diberikan bantuan kacamata gratis bagi peserta operasi katarak gratis.
Baca juga: Mesiwah Pare Gumboh bentuk syukur Dayak Deah Balangan