Oleh Hasan Zainuddin
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)- Menjamurnya usaha keramba jaring apung di sungai-sungai dalam Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mencemari kelestarian lingkungan di kawasan setempat.
"Jumlah keramba jaring apung sudah terlalu banyak di Banjarmasin dan tak boleh dibiarkan karena akan merusak lingkungan," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Banjarmasin, Drs Hamdi kepada wartawan di balaikota Banjarmasin, Kamis.
Berdasarkan catatannya, jumlah keramba jaring apung di Banjarmasin Timur 100 ribu meter, Banjarmasin Tengah 7.735 meter, Banjarmasin Selatan 4.714 meter, Banjarmasin Barat 3.200 meter, dan Banjarmasin Utara 2.400 meter.
Dengan jumlah sebanyak tersebut maka potensi pencemarannya cukup besar, lantaran adanya pemberian pakan ikan, penaburan obat-obatan seperti antibiotik, dan kotoran ikan itu sendiri.
Hasil penelitian sembilan persen pakan ikan yang ditaburkan ke keramba tersebut tidak akan termakan ikan dan itu berpotensi mencemari lingkungan sekitarnya.
Begitu juga jumlah kotoran ikan dan obat-obatan akan menumpuk di dasar sungai, bila air dalam memang tak masalah tetapi saat kemarau akan menimbulkan persoalan lingkungan karena akan terjadi pengurangan oksigen di dasar sungai tersebut.
"Seringkali terjadi ikan-ikan sungai dan keramba mati di sungai dengan jumlah besar, itu karena pencemaran yang mengakibatkan oksigen berkurang," kata Hamdi.
Oleh karena itu diperlukan solusi terbaik agar usaha rakyat tersebut tidak mati tetapi lingkungan tetap lestari,
Masalah tersebut menjadi pembahasan bersama antara BLH dan Dinas Sumberdaya Air (SDA), Dinas Pertanian setempat dalam sebuah pertemuan di balaikota yang berlangsung hari ini (Kamis 23/5), kata Hamdi.
Menurut Hamdi, usaha budidaya tersebut dicoba dialihkan dengan keramba dengan sistem kolam yang ada di daratan, sebab sistem kolam tidak merusak lingkungan.
Selain itu berdasarkan aturan, sungai tidak boleh diusahakan seperti itu karena selain pencemaran itu tadi juga akan terjadi pendangkalan bahkan menyulitkan arus lalu-lintas air padahal Banjarmasin terkenal sebagai kota wisata air, demikian Hamdi.
Keramba Apung Cemari Lingkungan
Kamis, 23 Mei 2013 16:57 WIB