DPRD Kotabaru minta Pemda setempat genjot pembangunan infrastruktur

Kotabaru (ANTARA) - Komisi III DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan mengingatkan kepada pemerintah daerah setempat melalui dinas terkait agar 'menggenjot' proses pembangunan infrastuktur guna percepatan pembangunan dan optimalisasi serapan anggaran. Ketua Komisi III DPRD Kotabaru, Denny Hendro Kurnianto, Kamis, mengatakan, data yang diterima khusus bidang infrastruktur daerah, hingga akhir Mei 2019 baru terealisasi sekitar 0,2 persen. "Jika melihat dari data laporan yang kami terima sampai akhir Mei kemarin, realisasi pembangunan infrastruktur baru 0,2 persen," kata Denny. Diakuinya, dalam pelaksanaan bidang infrastruktur memang ada keunikan dibanding sektor lainnya, karena proses dan tahapan yang panjang menjadi kendala yang mengakibatkan ini terjadi. Dituturkan Denny, kendala yang diungkapkan dinas dan rekanan, proses dan tahapan mulai dari persiapan, pelelangan, ferivikasi hingga penentuan pemenang lelang memerlukan waktu yang tidak sebentar. Dan rata-rata kondisi tersebut berlangsung hingga bulan-bulan awal bahkan hingga semester (enam bulan) tahun yang bersangkutan. Tapi setelah itu (memasuki semester II), politisi Partai PPP ini menyebut, rata-rata pelelangan sudah tuntas dan pekerjaan sudah bisa dilaksanakan, dan sejak itu pula angka realisasi serapan anggaran bisa langsung melonjak. Artinya, jika melihat ritme kerja dan proses tersebut, pihaknya optimis realisasi pembangunan infrasrtuktur di Kotabaru bisa maksimal walaupun tidak 100 persen tercapai target. "Namun demikian, kita (legislatif) akan terus memonitor dan mengingatkan dinas terkait agar meksimal dan optimal dalam mengawal setiap proyek yang dilaksanakan pihak ketiga atau kontraktor," ungkapnya. Diketahui sebelumnya, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gerakor) Kotabaru menggelar aksi unjuk rasa ke Pemkab Kotabaru dan DPRD setempat guna menyampaikan beberapa tuntutan. Dari tujuh point tuntutan yang disampaikan pengunjuk rasa, salah satunya meminta penjelasan terkait perkembangan bangunan infrastruktur Kotabaru.