Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel) - Soal ujian nasional daerah terpencil berbeda dengan soal ujian nasional sekolah di perkotaan untuk menghindari kebocoran pada saat pendistribusian soal.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Amka di Banjarmasin, Selasa mengatakan, banyak perbedaan dalam pelaksanaan ujian nasional 2013.
Selain paket soal yang lebih banyak yaitu 20 soal berbeda dalam satu ruangan ujian, dibanding sebelumnya yang hanya lima paket, soal ujian antara sekolah kota dan daerah terpencil juga berbeda.
Alasan perbedaan soal tersebut, kata Amka dalam sosialisasi pelaksaan ujian nasional di lingkungan dinas pendidikan, karena soal ujian nasional untuk daerah terpencil didistribusikan terlebih dahulu.
"Kalau dulu soal yang didistribusikan terlebih dahulu ke daerah yang sulit dijangkau, sama dengan yang belum didistribusikan, kalau sekarang dibuat berbeda," katanya.
Perbedaan soal tersebut, kata Amka, sebagai salah satu upaya untuk menghindari kebocoran soal, yang mungkin terjadi pada saat proses pendistribusian tersebut.
Perbedaan lainnya yaitu, pelaksanaan ujian formasl dan ujian nasional program kesetaraan dilaksanakan pada waktu berbeda kini dilaksanakan pada minggu yang sama.
Selain itu, prosedur tindak lanjut pengaduan dugaan pelanggaran dibuat dalam POS UN yang mencakup bentuk laporan, jenis pelanggaran, investigasi, rekomensi, dan pelaksanaan keputusan atau sanksi.
Sedangkan sebelumnya prosedur tindak lanjut pelanggaran dibuat secara terpisah, pengiriman hasil UN sebelumnya dikirimkan oleh satuan pendidikan ke dinas pendidikan kabupaten dan kota, kemudian diteruskan ke perguruan tinggi negeri yang bertugas untuk melakukan pemindaian.
"Kalau sekarang hasil UN langsung dibawa oleh pengawas dari unsur perguruan tinggi yang bertugas," katanya.
Menurut Amka, semakin ketatnya prosedur ujian nasional tersebut, dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan meningkatkan kejujuran siswa sehingga kebocoran soal dan berbagai permasalahan lain terkait pelaksanaan UN sebagaimana tahun sebelumnya bisa diminimalisir.
Kendati UN dilaksanakan dengan lebih ketat, kata Amka, diharapkan siswa, guru maupun orangatua tidak panik, tetapi melakukan persiapan dengan lebih baik, melalui latihan baik dilakukan diri sendiri maupun sekolah, sehingga ujian bisa berjalan dengan lebih baik dengan hasil sesuai diharapkan.
Sedangkan nilai kelulusan masih sama dengan 2012 yaitu 5,5 dengan ketentuan tidak boleh ada mata pelajaran yang mendapatkan nilai di bawah empat.
"Kendati yang lainnya nilai delapan, tetapi ada mata ujian yang nilainya di bawah empat tetap tidak lulus," katanya.
Karena kejujuran dan bobot dan kualitas hasil UN diyakini jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, maka nilai UN 2013 akan menjadi salah satu syarat masuk perguruan tinggi negeri.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, hasil UN tidak berpengaruh terhadap kelulusan seseorang untuk masuk perguruan tinggi favorit.
Soal UN Daerah Terpencil Berbeda
Selasa, 26 Maret 2013 20:56 WIB