Banjarmasin (ANTARA) - Harga ikan laut dan sayuran di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, masih cukupi tinggi pascalebaran Idul Fitri 1440 Hijriah akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi sehingga sebagian nelayan enggan melaut dan pasokan sayur mayur dari beberapa daerah juga terhambat.
Berdasarkan pantauan di beberapa pasar tradisional Banjarmasin, seperti di Pasar Sederhana yang merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di ibu kota provinsi Kalsel , Rabu, harga ikan tongkol dan ikan peda yang sebelumnya Rp30 ribu perkilogramnya menjadi Rp35 ribu perkilogramnya.
Demikian pula, ikan lajang yang semula hanya dijual Rp25 ribu perkilogramnya menjadi Rp30 ribu.
Salah seorang pedagang ikan Dina mengatakan, selain ikan tongkol dan lajang, ikan laut jenis cumi, kakap, telang, dan bawal kini menjadi langka, meskipun ada, harganya jauh lebih tinggi lagi.
Menurut dia, ikan laut yang dijual saat ini, kebanyaknya adalah ikan laut beku, itu pun stoknya terbatas.
Dina menduga, kelangkaan ikan laut ini diakibatkan cuaca yang kurang baik, hingga para nelayan tidak bisa melaut menangkap ikan.
"Memang akibat mahalnya harga ikan laut ini pembeli juga menurun, bahkan hingga 50 persen dari hari biasa," tuturnya.
Sementara itu, terkait harga sayuran di daerah Kota Banjarmasin juga masih bertahan mengalami harga tinggi, khususnya untuk komuditas wartel, tomat, sayur putih dan cabai.
"Yang menurun harganya itu harga bawang merah, yang sebelumnya mencapai Rp50 ribu perkilogramnya, kini sudah Rp40 ribu, karena stoknya banyak," tutur salah seorang pedagang sayur di pasar tradisional Sederhana, Siti.
Harga ikan laut dan sayuran Banjarmasin masih tinggi
Kamis, 13 Juni 2019 6:03 WIB