Jakarta (ANTARA) - Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan mantan ibu negara Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo atau Ani Yudhoyono sangat peduli pada perempuan dan anak.
"Ibu Ani sangat peduli dengan perlindungan perempuan dan anak. Kami para aktivis, selalu dimotivasi beliau untuk terus semangat membangun bangsa dan negara melalui perlindungan anak dan perempuan," ujar Giwo di Jakarta, Sabtu.
Giwo mengaku terkejut atas wafatnya Ibu Negara RI periode 2004-2014 pada Sabtu, 1 Juni 2019 atau 27 Ramadhan 1440 H, pukul 11.50 waktu Singapura di National University Hospital (NUH) karena sakit kanker darah.
Bagi Giwo, Ani Yudhoyono merupakan teladan bagi perempuan Indonesia, karena kehidupan yang nyaris sempurna. Terlebih saat menjadi ibu negara, sangat perhatian pada suaminya yang menjabat sebagai presiden, anak-anaknya, cucu dan juga perempuan dan anak-anak Indonesia. Bahkan Ani pernah ikut serta dalam iklan perlindungan anak yang dibuat saat Giwo menjadi Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Saya mengenal beliau sejak menjadi aktivis perempuan, dan gampang sekali bertemu dengan beliau jika memiliki visi dan misi yang sama," ujarnya.
Mendiang juga peduli dan ikut serta dalam kegiatan perempuan menanam 1.000 pohon yang masih terus berlanjut hingga saat ini.
"Penampilan beliau juga sangat menarik dan serasi," kata dia.
Giwo mengaku kehilangan sosok Ani Yudhoyono. Apalagi ia mengingat Ani Yudhoyono sebagai sosok yang ramah, meskipun menjabat sebagai ibu negara.
"Kalau ibu negara itu jalan, tidak mungkin mundur lagi ke belakang. Tapi begitu dia melihat saya, ia langsung berjalan ke belakang dan menghampiri saya," kenang Giwo lagi.
Ani Yudhoyono meninggal dunia setelah dirawat selama empat bulan di National University Hospital, Singapura.