Bupati Hulu Sungai Utara H.Abdul Wahid menghadiri pemakaman KH Ahmad Bakeri dikawasan Komplek Pondok Pesantren Al-Mursyidul Amin Kecamatan Gambut, Sabtu.
Wahid yang hadir bersama Kepala Bagian Kesra H Hamdani dan Kepala Bagian Humas Setda Hulu Sungai Utara (HSU) Adi Lesmana harus berjalan kaki menempuh jarak satu kilometer untuk menembuas kemacetan jalan.
"Beliau telah memberikan kebanggaan bagi saya secara pribadi dan juga bagi seluruh masyarakat kabupaten HSU karena beliau merupakan orang kelahiran daerah HSU" ujar wahid yang menjadi satu-satunya bupati yang menghadiri pemakaman Guru Bakeri.
Di mata Wahid, sosok almarhum KH Ahmad Bakeri merupakan figur ulama sekaligus wirausahawan yang mampu mengembangkan Pondok Pesantren Al-Mursyidul Amin yg diasuhnya sehingga bisa tumbuh dan berkembang serta mandiri seperti sekarang ini.
Dia menambahkan, kepergian sosok almarhum yang begitu teguh dalam berdakwah merupakan kehilangan besar bagi warga HSU dan masyarakat Kalimantan pada umumnya.
Wahid mengakui banyak ulama dan ustadz yang berasal dari Kabupaten HSU mengabdikan diri dibidang dakwah diseluruh kawasan Kalimantan termasuk diantaranya Almarhum Guru Bakeri.
"Kita berharap kedepannya nanti akan selalu lahir putera HSU yang bisa mengikuti jejak almarhum menjadi panutan dalam pengabdiannya" harap Wahid.
Ribuan pelayat yang menghantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir membuat kemacetan jalan hingga dua kilometer menuju lokasi pondok pesantren.
Sebelumnya ribuan pelayat mendatangi rumah duka di komplek Lutfhia Jalan Ahmad yani untuk menyampaikan belasungkawa dan mendoakan almarhum.
Ulama yang biasa disapa Guru Bakeri ini menghembuskan nafas terakhir, Jumat malam, di usia 57 tahun saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin akibat komplikasi penyakit yang dideritanya selama ini.
Wahid turut mensholatkan jenazah bersama para pelayat lainnya di mesjid yang berada di Komplek Pondok Pesantren Al-Mursyidul Amin.
Sebelumnya, ribuan pelayat juga telah mensholatkan Almarhum Guru Bakeri di langgar dekat kediaman beliau di Komplek Lutfhia sebelum jenazah akhirnya dibawa ke Pondok Pesantren Al-Mursyidul Amin.
Editor : Asmuni Kadri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013