Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Harga gula aren di pasaran Banjarmasin dan
sekitar naik, sementara harga gula pasir turun, demikian dilaporkan,
Rabu.
Harga gula aren di pasaran Banjarmasin dan sekitaranya kini tercatat Rp13.000/Kg, naik dibanding pekan lalu Rp12.000/Kg. Harga untuk gula pasir dari sebelumnya Rp10.000/Kg turun menjadi Rp8.600/Kg.
Sementara harga gula aren pada tingkat pengolah seperti di Aluan Mati, Kecamatan Batu Benawa Rp11.000/kg.
Dari 13 kabupaten/kota se Kalsel hampir di semuanya terdapat pengolahan gula aren.
"Naiknya harga gula `bahang` (gula aren) karena pasokkan barang belakangan ini agak kurang," ujar Minah (37), pedagang pasar Sentra Antasari Banjarmasin.
Selain itu, harga gula aren dari pemasok juga sudah mahal, sehingga harga jual pun jadi mahal, lanjut ibu dua anak tersebut.
Keterangan senada dari Bahrah (29), pedagang kue khas daerah Banjar, Kalsel, yang menggunakan bahan baku dari gula aren.
"Tapi walau mahal aku tetap menggunakan `gula habang` sebagai ciri khas `wadai olahanku` (kue bikinan saya)," tanda pedagang kue di kawasan Pasar Ahad Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar yang berbatasan dengan Kota Banjarmasin.
Ibu satu anak itu mengaku, "gula habang" yang digunakan membuat kue tidak menggunakan produksi daerah lain, kecuali dari Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) karena kualitas rasa yang enak.
"Bahkan `gula habang` yang saya gunakan olahan dari Barabai karena rasa dan kualitasnya terjamin, asalkan asli gula Barabai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010
Harga gula aren di pasaran Banjarmasin dan sekitaranya kini tercatat Rp13.000/Kg, naik dibanding pekan lalu Rp12.000/Kg. Harga untuk gula pasir dari sebelumnya Rp10.000/Kg turun menjadi Rp8.600/Kg.
Sementara harga gula aren pada tingkat pengolah seperti di Aluan Mati, Kecamatan Batu Benawa Rp11.000/kg.
Dari 13 kabupaten/kota se Kalsel hampir di semuanya terdapat pengolahan gula aren.
"Naiknya harga gula `bahang` (gula aren) karena pasokkan barang belakangan ini agak kurang," ujar Minah (37), pedagang pasar Sentra Antasari Banjarmasin.
Selain itu, harga gula aren dari pemasok juga sudah mahal, sehingga harga jual pun jadi mahal, lanjut ibu dua anak tersebut.
Keterangan senada dari Bahrah (29), pedagang kue khas daerah Banjar, Kalsel, yang menggunakan bahan baku dari gula aren.
"Tapi walau mahal aku tetap menggunakan `gula habang` sebagai ciri khas `wadai olahanku` (kue bikinan saya)," tanda pedagang kue di kawasan Pasar Ahad Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar yang berbatasan dengan Kota Banjarmasin.
Ibu satu anak itu mengaku, "gula habang" yang digunakan membuat kue tidak menggunakan produksi daerah lain, kecuali dari Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) karena kualitas rasa yang enak.
"Bahkan `gula habang` yang saya gunakan olahan dari Barabai karena rasa dan kualitasnya terjamin, asalkan asli gula Barabai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010