Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Badan Amil Zakat, Infaq dan Sodaqoh (Baznas) Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan menetapkan 22 desa di Kabupaten Hulu Sungai Utara layak menjadi kampung zakat.
Kepala Baznas Hulu Sungai Utara (HSU) Tajuddin Nor di Amuntai, Jum'at mengatakan, penetapan kampung zakat tersebut, berdasarkan kriteria yang ditetapkan dan survei yang dilakukan Baznas.
"Kampung zakat tersebut diperlukan untuk menyalurkan bantuan baznas," katanya.
Berbagai program bantuan Baznas seperti bantuan pendidikan, modal usaha dan lainnya bisa diarahkan ke kampung zakat.
Tajuddin mengatakan, survei indeks desa zakat tersenit, akan terus dilanjutkan, hingga jumlah kampung zakat terus bertambah, sehingga zakat dari para muzaki yang dipercayakan ke Baznas, benar-benar bermanfaat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tepat sasaran.
Ia menjelaskan, data hasil survei indeks desa zakat, setidaknya menjadi pegangan bagi Baznas HSU hingga lima tahun kedepan, sehingga dalam melakukan survei sebagian data juga bersumber dari Badan Pusat Statistik.
Beradarkan survei, indeks desa zakat untuk 2019 ditetapkan, Desa Kayakah di Kecamatan Amuntai Selatan dan Desa Sungai Nyiur Kecamatan Babirik yang akan menerima bantuan program perikanan dari Baznas HSU.
"Program perikanan dipilih karena sesuai dengan kondisi mata pencarian sebagian besar masyarakat di kedua desa dan potensi lokal yang tersedia untuk dikembangkan," terang Staf bidang pendayagunaan di Baznas HSU Fitriani.
Meski sudah menemukan 22 kampung zakat, namun Baznas tidak bisa menyalurkan langsung bantuan program kesemua desa, melainkan secara bertahap.
Tahun sebelumnya Desa Palimbang Sari Kecamatan Haur Gading yang mendapat bantuan Baznas melalui program Zakat Community Development (DCD) dengan memberikan modal usaha dan pelatihan dibidang kerajinan yang menjadi potensi desa.
"Sebanyak 55 kepala keluarga kita bantu modal usaha dan pelatihan dengan bekerja sama dengan Disperindagkop UKM," katanya.
Fitriani menjelaskan, program Baznas sebenarnya tidak sekedar bantuan ekonomi, tapi terdapat juga bantuan pendidikan, kemanusiaan dan lainnya.
Namun karena terbatasnya sumber daya manusia di Baznas disamping program ZCD juga masih terbilang baru sehingga cuma beberapa program bantuan yang dilaksanakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kepala Baznas Hulu Sungai Utara (HSU) Tajuddin Nor di Amuntai, Jum'at mengatakan, penetapan kampung zakat tersebut, berdasarkan kriteria yang ditetapkan dan survei yang dilakukan Baznas.
"Kampung zakat tersebut diperlukan untuk menyalurkan bantuan baznas," katanya.
Berbagai program bantuan Baznas seperti bantuan pendidikan, modal usaha dan lainnya bisa diarahkan ke kampung zakat.
Tajuddin mengatakan, survei indeks desa zakat tersenit, akan terus dilanjutkan, hingga jumlah kampung zakat terus bertambah, sehingga zakat dari para muzaki yang dipercayakan ke Baznas, benar-benar bermanfaat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tepat sasaran.
Ia menjelaskan, data hasil survei indeks desa zakat, setidaknya menjadi pegangan bagi Baznas HSU hingga lima tahun kedepan, sehingga dalam melakukan survei sebagian data juga bersumber dari Badan Pusat Statistik.
Beradarkan survei, indeks desa zakat untuk 2019 ditetapkan, Desa Kayakah di Kecamatan Amuntai Selatan dan Desa Sungai Nyiur Kecamatan Babirik yang akan menerima bantuan program perikanan dari Baznas HSU.
"Program perikanan dipilih karena sesuai dengan kondisi mata pencarian sebagian besar masyarakat di kedua desa dan potensi lokal yang tersedia untuk dikembangkan," terang Staf bidang pendayagunaan di Baznas HSU Fitriani.
Meski sudah menemukan 22 kampung zakat, namun Baznas tidak bisa menyalurkan langsung bantuan program kesemua desa, melainkan secara bertahap.
Tahun sebelumnya Desa Palimbang Sari Kecamatan Haur Gading yang mendapat bantuan Baznas melalui program Zakat Community Development (DCD) dengan memberikan modal usaha dan pelatihan dibidang kerajinan yang menjadi potensi desa.
"Sebanyak 55 kepala keluarga kita bantu modal usaha dan pelatihan dengan bekerja sama dengan Disperindagkop UKM," katanya.
Fitriani menjelaskan, program Baznas sebenarnya tidak sekedar bantuan ekonomi, tapi terdapat juga bantuan pendidikan, kemanusiaan dan lainnya.
Namun karena terbatasnya sumber daya manusia di Baznas disamping program ZCD juga masih terbilang baru sehingga cuma beberapa program bantuan yang dilaksanakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019