Barabai, (Antaranews Kalsel) - Akibat intensitas hujan yang tinggi sejak pukul 01.00 hingga 09.00 wita membuat sungai di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) meluap dan beberapa desa di Kecamatan Batu Benawa terkena dampak banjir, Senin (14/2).
Bahkan salah satu jembatan gantung penyebrangan yang ada di Desa Bakti Kecamatan Batu Benawa rusak berat karena terhantam bongkahan bambu yang larut di sungai.
"Sekitar pukul 08.30 wita tadi kami mendengar laporan dari warga bahwa jembatan di Desa Bakti terhantam bongkahan bambu yang larut hingga rusak dan kami langsung menurunkan tim bersama masyarakat untuk melakukan pembersihan," kata H Ali dari BPBD HST.
Menurut Dia, pihaknya akan terus melakukan upaya pembersihan dan memonitor lokasi tersebut agar tidak berdampak lebih parah lagi.
"Setelah air terlihat lebih surut, kita akan menurunkan alat untuk membersihkan sisa-sa bambu itu agar tidak menghantam jembatan-jembatan lainnya," kata Ali.
Diterangkannya, walaupun intensitas hujan sudah mulai menurun, namun dia menghimbau tetap harus waspada khususnya di wilayah hilir dan kota Barabai dan kecamatan lainnya, karena bisa saja terjadi banjir yang tidak bisa diduga.
"Kita menghimbau warga agar tetap waspada seperti menjaga anak-anak agar tidak bermain di pinggir sungai dan mengamankan barang-barang berharga," katanya.
Camat Batu Benawa H Jamhari juga menambahkan bahwa pihaknya terus memonitoring wilah-wilayah yang terkena titik banjir seperti Desa Kahakan, Baru, Paya, Pagat, Aluan sampai ke Barabai.
"Kita telah memonitoring juga sawah-sawah wilayah pertanian yang harus diwaspadai adalah terjadi puso akibat genangan air yang terlalu lama karena padi-padi disana sudah hampir panen," katanya.
Dia berharap dan berdo'a bersama semoga intensitas hujan tidak tinggi lagi khususnya di wilayah hulu pegunungan agar tidak terjadi banjir.
Salah satu warga Desa Bakti M Gazali mengungkapkan, jembatan itu sangat penting sebagai sarana para warga untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti pergi ke sawah dan lain-lain.
"Kalau sudah rusak seperti ini kami terpaksa memutar lebih jauh ke jembatan yang lain, padahal jembatan yang rusak itu tahun 2018 tadi baru diperbaiki dan kalau musim banjir selalu rusak," katanya.
Dia berharap pemerintah segera memperbaiki dan mendesain jembatan dengan konstruksi yang lebih tinggi agar setiap musim banjir tidak rusak lagi.
Baca juga: Pemkab HST akan menerbitkan kartu identitas anak
Baca juga: Pemkab HST komitmen menjaga lingkungan dengan menggenjot sektor pariwisata
Baca juga: BNN datangi kantor Bupati HST
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Bahkan salah satu jembatan gantung penyebrangan yang ada di Desa Bakti Kecamatan Batu Benawa rusak berat karena terhantam bongkahan bambu yang larut di sungai.
"Sekitar pukul 08.30 wita tadi kami mendengar laporan dari warga bahwa jembatan di Desa Bakti terhantam bongkahan bambu yang larut hingga rusak dan kami langsung menurunkan tim bersama masyarakat untuk melakukan pembersihan," kata H Ali dari BPBD HST.
Menurut Dia, pihaknya akan terus melakukan upaya pembersihan dan memonitor lokasi tersebut agar tidak berdampak lebih parah lagi.
"Setelah air terlihat lebih surut, kita akan menurunkan alat untuk membersihkan sisa-sa bambu itu agar tidak menghantam jembatan-jembatan lainnya," kata Ali.
Diterangkannya, walaupun intensitas hujan sudah mulai menurun, namun dia menghimbau tetap harus waspada khususnya di wilayah hilir dan kota Barabai dan kecamatan lainnya, karena bisa saja terjadi banjir yang tidak bisa diduga.
"Kita menghimbau warga agar tetap waspada seperti menjaga anak-anak agar tidak bermain di pinggir sungai dan mengamankan barang-barang berharga," katanya.
Camat Batu Benawa H Jamhari juga menambahkan bahwa pihaknya terus memonitoring wilah-wilayah yang terkena titik banjir seperti Desa Kahakan, Baru, Paya, Pagat, Aluan sampai ke Barabai.
"Kita telah memonitoring juga sawah-sawah wilayah pertanian yang harus diwaspadai adalah terjadi puso akibat genangan air yang terlalu lama karena padi-padi disana sudah hampir panen," katanya.
Dia berharap dan berdo'a bersama semoga intensitas hujan tidak tinggi lagi khususnya di wilayah hulu pegunungan agar tidak terjadi banjir.
Salah satu warga Desa Bakti M Gazali mengungkapkan, jembatan itu sangat penting sebagai sarana para warga untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti pergi ke sawah dan lain-lain.
"Kalau sudah rusak seperti ini kami terpaksa memutar lebih jauh ke jembatan yang lain, padahal jembatan yang rusak itu tahun 2018 tadi baru diperbaiki dan kalau musim banjir selalu rusak," katanya.
Dia berharap pemerintah segera memperbaiki dan mendesain jembatan dengan konstruksi yang lebih tinggi agar setiap musim banjir tidak rusak lagi.
Baca juga: Pemkab HST akan menerbitkan kartu identitas anak
Baca juga: Pemkab HST komitmen menjaga lingkungan dengan menggenjot sektor pariwisata
Baca juga: BNN datangi kantor Bupati HST
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019