Barabai, (Antaranews Kalsel) - Puluhan bapak dan ibu paruh baya yang merupakan alumnus dari pelajar SMA 1, SMP 1 dan SMP 2 Barabai dari angkatan tahun 1970 sampai dengan 1982 mengadakan reuni yang bertempat di Pendopo Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) (2/12/2018).
Sekretaris Daerah HST H Tamzil menyatakan bahwa reuni yang diadakan tersebut sebagai media mempererat jalinan tali silaturahmi karena selama ini lama terpisah-pisah, juga sebagai media untuk menyumbangkan pemikiran dan masukan untuk kemajuan pembangunan daerah.
"Tidak hanya sebatas temu kangen, namun Alhamdulillah teman-teman alumni pelajar yang pernah bersekolah di Barabai memberikan masukan yang konstruktif bahkan ada yang mendorong putra putrinya untuk kembali dan mengabdikan diri di HST," ujar alumnus sekolah SMA 1 Barabai itu.
Salah satu alumni pelajar Murakata, Hasbullah Hasan yang sekarang bekerja sebagai dosen IPDN Jatinangor Jabar menyatakan bahwa alumnus pelajar Murakata yang berdomisili di luar daerah mendukung kebijkan Pemkab HST yang komitmen untuk melestarikan Meratus tanpa pertambangan batubara.
“Namun jangan lupa bahwa masih terdapat daerah tertinggal yang mana banyak warga HST yang hidup di bawah garis kemiskinan, hal ini menjadi tantangan dan pekerjaan Pemda untuk mensejahterakan mereka," ujar pakar bidang kajian dan pendampingan perkembangan perkotaan itu.
Sedangkan alumni pelajar Murakata yang lain Sri yang berdomisili di Jakarta mengungkapkan rasa bahagianya karena disambut dan diterima dengan senang hati di tanah kelahirannya.
"Pertemuan luar biasa ini menjadikan kita saling temu kangen dan mengenang masa lalu semasa masih bersekolah di Barabai," ujar istri dari Mayjen TNI Dr Bambang Saputra itu.
Ibu enerjik ini juga menyatakan rasa bangga karena dua anak dan menantunya memilih mengabdikan diri di kampung halaman orangtua mereka sebagai dokter spesialis di RS H Damanhuri Barabai.
"Dr Danu Saputra spesialis psikiatri dan istrinya Dr Ariatika Alam spesialis mata. Ada satu lagi putra saya Dr Gilang Saputra yang masih menempuh pendidikan spesialis syaraf juga tertarik untuk mengabdikan diri di Barabai," ujar Sri.
Tidak hanya itu, Sri dan suaminya Mayjen TNI Dr Bambang Saputra bercita-cita agar suatu saat di Barabai dapat berdiri universitas agar putra-putri daerah dapat menempuh pendidikan tinggi di kampung sendiri.
Baca juga: Tiga calon ketua umum KONI HST lulus verifikasi
Baca juga: Polres HST bekuk preman
Baca juga: Polres HST gelar FGD cegah konflik akibat penyetuman ikan
Baca juga: Pemuda dari HST ini nekat mencuri kompor dan tabung gas sekolahan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Sekretaris Daerah HST H Tamzil menyatakan bahwa reuni yang diadakan tersebut sebagai media mempererat jalinan tali silaturahmi karena selama ini lama terpisah-pisah, juga sebagai media untuk menyumbangkan pemikiran dan masukan untuk kemajuan pembangunan daerah.
"Tidak hanya sebatas temu kangen, namun Alhamdulillah teman-teman alumni pelajar yang pernah bersekolah di Barabai memberikan masukan yang konstruktif bahkan ada yang mendorong putra putrinya untuk kembali dan mengabdikan diri di HST," ujar alumnus sekolah SMA 1 Barabai itu.
Salah satu alumni pelajar Murakata, Hasbullah Hasan yang sekarang bekerja sebagai dosen IPDN Jatinangor Jabar menyatakan bahwa alumnus pelajar Murakata yang berdomisili di luar daerah mendukung kebijkan Pemkab HST yang komitmen untuk melestarikan Meratus tanpa pertambangan batubara.
“Namun jangan lupa bahwa masih terdapat daerah tertinggal yang mana banyak warga HST yang hidup di bawah garis kemiskinan, hal ini menjadi tantangan dan pekerjaan Pemda untuk mensejahterakan mereka," ujar pakar bidang kajian dan pendampingan perkembangan perkotaan itu.
Sedangkan alumni pelajar Murakata yang lain Sri yang berdomisili di Jakarta mengungkapkan rasa bahagianya karena disambut dan diterima dengan senang hati di tanah kelahirannya.
"Pertemuan luar biasa ini menjadikan kita saling temu kangen dan mengenang masa lalu semasa masih bersekolah di Barabai," ujar istri dari Mayjen TNI Dr Bambang Saputra itu.
Ibu enerjik ini juga menyatakan rasa bangga karena dua anak dan menantunya memilih mengabdikan diri di kampung halaman orangtua mereka sebagai dokter spesialis di RS H Damanhuri Barabai.
"Dr Danu Saputra spesialis psikiatri dan istrinya Dr Ariatika Alam spesialis mata. Ada satu lagi putra saya Dr Gilang Saputra yang masih menempuh pendidikan spesialis syaraf juga tertarik untuk mengabdikan diri di Barabai," ujar Sri.
Tidak hanya itu, Sri dan suaminya Mayjen TNI Dr Bambang Saputra bercita-cita agar suatu saat di Barabai dapat berdiri universitas agar putra-putri daerah dapat menempuh pendidikan tinggi di kampung sendiri.
Baca juga: Tiga calon ketua umum KONI HST lulus verifikasi
Baca juga: Polres HST bekuk preman
Baca juga: Polres HST gelar FGD cegah konflik akibat penyetuman ikan
Baca juga: Pemuda dari HST ini nekat mencuri kompor dan tabung gas sekolahan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018