Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wakil Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan. (Kalsel) Iskandar Zulkarnain mengharapkan, agar pemerintah daerah setempat mampu menekan jumlah atau angka penderita HIV/AIDs di provinsinya.
Wakil rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bergelar sarjana ekonomi itu mengemukakan harapan tersebut di Banjarmasin, Sabtu dalam memaknai peringatan Hari AIDs Sedunia atau internasional pada 1 Desember 2018.
"Paling tidak jumlah atau angka penderita HIV/AIDs jangan sampai meningkat di provinsi kita yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa dan tersebar pada 13 kabupaten/kota," tuturnya menjawab Antara Kalsel.
"Pasalnya secara persentase penderita HIV/AIDs di provinsi kita lebih besar dari Jawa Timur (Jatim) yang berpenduduk puluhan juta jiwa itu," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu {Tanbu) tersebut.
Namun dia tidak menyebutkan perbedaan persentase penderita HIV/AIDs antara Kalsel dan Jatim, kecuali untuk provinsinya secara komulatif atau umum mencapai 2000 (dua ribu orang).
"Kita mengetahui jumlah penderita HIV/AIDs di Jatim itu ketika Komisi IV DPRD Kalsel yang juga membidangi kesehatan dan diketuai Yazidie Fauzi SKom dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) studi komparasi ke provinsi tersebut baru-baru ini," ujarnya.
"Kita berharap angka 2000 itu yang tertinggi dan terakhir penderita HIV/AIDs di Kalsel yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan tergolong agamis (religius)," demikian Iskandar Zulkarnain.
Sementara itu, dalam memperingati Hari AIDs Sedunia 2018, mahasiswa Poltek Banjarmasin membagi-bagikan sekuntum bunga merah terbuat dari kertas berbungkus plastik pada beberapa lampu stopan di ibukota Kalsel tersebut.
Pada bunga kertas yang dibagi-bagikan secara gratis oleh mahasiswa berseragam jaket warna biru itu terdapat stiker kecil bertuliskan antara lain "ayo kita berdonasi' dan "WORLD AID'S DAY" serta "CARE FOR ODHA".
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Wakil rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bergelar sarjana ekonomi itu mengemukakan harapan tersebut di Banjarmasin, Sabtu dalam memaknai peringatan Hari AIDs Sedunia atau internasional pada 1 Desember 2018.
"Paling tidak jumlah atau angka penderita HIV/AIDs jangan sampai meningkat di provinsi kita yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa dan tersebar pada 13 kabupaten/kota," tuturnya menjawab Antara Kalsel.
"Pasalnya secara persentase penderita HIV/AIDs di provinsi kita lebih besar dari Jawa Timur (Jatim) yang berpenduduk puluhan juta jiwa itu," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu {Tanbu) tersebut.
Namun dia tidak menyebutkan perbedaan persentase penderita HIV/AIDs antara Kalsel dan Jatim, kecuali untuk provinsinya secara komulatif atau umum mencapai 2000 (dua ribu orang).
"Kita mengetahui jumlah penderita HIV/AIDs di Jatim itu ketika Komisi IV DPRD Kalsel yang juga membidangi kesehatan dan diketuai Yazidie Fauzi SKom dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) studi komparasi ke provinsi tersebut baru-baru ini," ujarnya.
"Kita berharap angka 2000 itu yang tertinggi dan terakhir penderita HIV/AIDs di Kalsel yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan tergolong agamis (religius)," demikian Iskandar Zulkarnain.
Sementara itu, dalam memperingati Hari AIDs Sedunia 2018, mahasiswa Poltek Banjarmasin membagi-bagikan sekuntum bunga merah terbuat dari kertas berbungkus plastik pada beberapa lampu stopan di ibukota Kalsel tersebut.
Pada bunga kertas yang dibagi-bagikan secara gratis oleh mahasiswa berseragam jaket warna biru itu terdapat stiker kecil bertuliskan antara lain "ayo kita berdonasi' dan "WORLD AID'S DAY" serta "CARE FOR ODHA".
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018