Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kalimantan Selatan Suparmi mengatakan, pelaksanaan ibadah qurban di provinsinya meningkat pada Idul Adha atau Hari Raya Haji 1439 Hijriah yang bertepatan Agustus 2018 Miladiyah/Masehi.

"Peningkatan ibadah qurban itu terlihat dari permintaan terhadap hewan untuk pelaksanaan ibadah tersebut," ujarnya sebelum rapat paripurna istimewa DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Kamis.

Ia mengatakan, untuk kebutuhan ibadah qurban masyarakat Muslim yang merupakan mayoritas penduduk Kalsel dan tersebar pada 13 kabupaten/da 9.000 ekor sapi, 500 kerbau dan lebih 500 ekor kambing.

"Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 10 persen bila dibandingkan dengan musim pelaksanaan ibadah qurban tahun lalu," katanya seraya menambahkan hewan qurban itu sebagian besar hasil peternak lokal Kalsel sendiri.

Sebagai contoh Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) merupakan sentra peternakan/hewan besar seperti sapi, kerbau dan kambing.

Mengenai harga hewan qurban, dia tidak menampik terjadi kenaikan bila dibandingkan dengan tahun lalu yaitu  berkisar antara 10 - 15 persen, terkecuali jenis seperti lemosin.

Kendati terjadi kenaikan harga, dia memperkirakan, pelaksanaan ibadah qurban di Kalsel tahun ini juga mengalami kenaikan sekitar 10 persen dari tahun lalu yang tercatat 9.000 ekor.

"Peningkatan pelaksanaan ibadah qurban, menunjukan perekonomian kaum Muslim Kalsel tersebut cukup membaik," demikian Suparmi.

Contoh nyata lain dari peningkatan ibadah qurban tersebut, seperti pada Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin tahun lalu hanya 16 ekor sapi, dan Idul Adha 1439 H menjadi 18 ekor.

"Jumlah 18 ekor sapi itupun karena panitia pelaksana ibadah qurban membatasi, padahal masih ada mau mendaftar," ujar Ketua Pengurus Masjid Assa'adah tersebut, Drs H Buchari Arnain MM.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018