Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi Banjarmasin Kalimantan selatan Saibani mengatakan kerja keras PT Pertamina untuk selalu memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Kalimantan Selatan mendapatkan respons positif dari masyarakat.
Menurut Saibani di Banjarmasin Kamis, selama ini, Pertamina dan Hiswana migas telah terjalin hubungan kerja sama yang cukup baik untuk memenuhi penyaluran BBM di seluruh daerah.
"Masyarakat Kalimantan Selatan merespons positif atas produk BBM yang selalu tersedia di semua SPBU di Kalimantan Selatan," katanya.
Saibani berharap, untuk menjaga stabilitas pasokan BBM, Pemerintah lebih profesional dalam pembagian kuota BBM untuk wilayah Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan, sehingga jangan ada lagi kelangkaan.
Menurut dia, sebagai pengusaha yang bergerak di sektor Migas, pemenuhan BBM bagi masyarakat memiliki pengaruh cukup besar terhadap perekonomian.
Sehingga, ketersediaan stok baik di SPBU dan lainnya, sangat penting mendapatkan perhatian dari seluruh pihak terkait.
Menanggapi tentang pergantian Direktur Utama PT Pertamina Elia Massa Manik, oleh Kementerian BUMN, menurut dia, itu adalah kewenangan penuh pemerintah.
Hanya saja, tambah dia, diharapkan ke depan pengelolaan Pertamina bisa dilaksanakan lebih independen dan fokus, untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
"Saya yakin, bila Pertamina dikelola secara fokus dan independen, akan jauh lebih baik, dan perusahaan akan menjadi lebih besar dan kuat," katanya.
Menurut dia, Pertamina harus mendapatkan keleluasaan untuk bisa mengelola usahanya dengan lebih baik dan profesional tanpa campur tangan dari siapa pun.
Begitu juga dengan pemerintah, harus meningkatkan fungsi pengawasannya, sehingga stabilitas BBM bisa terjaga dengan lebih baik.
Pertamina, tambah dia, juga harus dikelola oleh orang yang benar-benar profesional di bidangnya, tanpa intervensi dan campur tangan politik dari pihak manapun.
Saat ini, tambah dia, distribusi BBM dan berjalan cukup baik, kendati sebelumnya sempat terjadi kelangkaan, karena Pertamian harus mengendalikan distribusi.
"Menurut Pertamina, kelangkaan yang terjadi selama ini bukan pengurangan stok, tetapi pengendalian distribusi untuk BBM bersubsidi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Menurut Saibani di Banjarmasin Kamis, selama ini, Pertamina dan Hiswana migas telah terjalin hubungan kerja sama yang cukup baik untuk memenuhi penyaluran BBM di seluruh daerah.
"Masyarakat Kalimantan Selatan merespons positif atas produk BBM yang selalu tersedia di semua SPBU di Kalimantan Selatan," katanya.
Saibani berharap, untuk menjaga stabilitas pasokan BBM, Pemerintah lebih profesional dalam pembagian kuota BBM untuk wilayah Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan, sehingga jangan ada lagi kelangkaan.
Menurut dia, sebagai pengusaha yang bergerak di sektor Migas, pemenuhan BBM bagi masyarakat memiliki pengaruh cukup besar terhadap perekonomian.
Sehingga, ketersediaan stok baik di SPBU dan lainnya, sangat penting mendapatkan perhatian dari seluruh pihak terkait.
Menanggapi tentang pergantian Direktur Utama PT Pertamina Elia Massa Manik, oleh Kementerian BUMN, menurut dia, itu adalah kewenangan penuh pemerintah.
Hanya saja, tambah dia, diharapkan ke depan pengelolaan Pertamina bisa dilaksanakan lebih independen dan fokus, untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
"Saya yakin, bila Pertamina dikelola secara fokus dan independen, akan jauh lebih baik, dan perusahaan akan menjadi lebih besar dan kuat," katanya.
Menurut dia, Pertamina harus mendapatkan keleluasaan untuk bisa mengelola usahanya dengan lebih baik dan profesional tanpa campur tangan dari siapa pun.
Begitu juga dengan pemerintah, harus meningkatkan fungsi pengawasannya, sehingga stabilitas BBM bisa terjaga dengan lebih baik.
Pertamina, tambah dia, juga harus dikelola oleh orang yang benar-benar profesional di bidangnya, tanpa intervensi dan campur tangan politik dari pihak manapun.
Saat ini, tambah dia, distribusi BBM dan berjalan cukup baik, kendati sebelumnya sempat terjadi kelangkaan, karena Pertamian harus mengendalikan distribusi.
"Menurut Pertamina, kelangkaan yang terjadi selama ini bukan pengurangan stok, tetapi pengendalian distribusi untuk BBM bersubsidi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018