Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru, H Said Akhmad memimpin pelaksanaan upacara peringatan Hari Amal Bakti 2018 yang diselenggarakan Kementerian Agama Kotabaru.
     
Membacakan pidato Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekda mengatakan, hari ini, hari paling membanggakan bagi keluarga besar Kementerian Agama.
     
Pada 3 Januari 1946, Kementerian Agama resmi berdiri sebagai bagian dari perangkat bernegara dan berpemerintahan. Pada hari itu pula Indonesia mengukuhkan sebagai negara yang pertama kali memiliki Kementerian di bidang Agama.
     
"Kepada seluruh jajaran keluarga besar Kementerian Aagama di mana pun saudara-saudara bertugas, saya ingin mengucapkan selamat Hari Amal Bakti ke-72. Semoga pengabdian kita semua selalu mendapat ridha Allah Subhanahu Wata'ala," katanya.
     
Dikatakannya, Kementerian Agama hadir untuk mengatur, membimbing, melayani serta melindungi semua pemeluk agama di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelaksanaan tugas dan fungsi kementerian agama menyertai denyut nadi kebangsaan kita.
     
Kementerian Agama bertugas sebagai pengawal dasar negara yaitu Pancasila yang di dalamnya mengandung nilai-nilai agama dan mencerminkan jati diri bangsa Indonesia.
     
Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah jantung kebangsaan, tempat bertemunya semangat beragama dan cinta tanah air.
     
Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab berintikan ajaran universal semua agama dalam menghargai jiwa, kehormatan, dan kehidupan setiap manusia. Sila ketiga, Persatuan Indonesia bermakna ikatan bangsa yang merajut keberagaman dan keberagamaan masyarakat Indonesia.
     
Sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan mewujud pada sistem demokrasi yang khas Indonesia. Dan, Sila kelima, yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia diterjemahkan dalam kebijakan menggerakkan segenap sumber daya demi perbaikan nasib dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata.
     
Melihat amat pentingnya tugas itu, maka pada setiap diri aparatur Kementerian Agama melekat beberapa misi yang saling terkait.
     
Misi itu antara lain, mengayomi bangsa dengan bimbingan kehidupan beragama yang berkualitas, melebarkan akses pendidikan agama dan keagamaan yang bermutu, memberikan pelayanan keagamaan sesuai kebutuhan, serta menjaga kerukunan hidup antar umat beragama.
     
Lebih lanjut Said Akhmad menjelaskan, pada masa kekinian, tugas itu semakin berat tantangannya karena kita menghadapi zaman yang cepat berubah. Kita berada dalam lingkup masyarakat lebih luas yang meliputi warga global hingga generasi digital.
     
Tuntutan publik terhadap kita semakin tinggi, terbuka, dan spontan. Diperlukan sikap yang tepat dan cerdas dalam merespons tuntutan masyarakat terhadap kementerian agama. Kita tidak boleh lagi bekerja dengan kacamata kuda yang minim kepedulian terhadap sekitar.
     
Dengarlah aspirasi dari berbagai arah agar kita dapat mencapai target kinerja sekaligus memenuhi harapan publik. Kemudian, marilah kita latih kepekaan agar lebih memahami persoalan riil di masyarakat sehingga dapat menentukan prioritas kerja.
     
"Dalam bahasa agama, langkah ini dikenal dengan istilah Taqdimul aham min al-muhim, dahulukan yang terpenting daripada yang penting," ungkapnya.


Pewarta: Humas/shohib

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018