Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor meminta kepada Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) agar jangan lengah mengawasi barang masuk lewat pelabuhan, sebab daerah ini tengah diserang peredaran obat-obatan terlarang.

Gubernur menyatakan hal tersebut saat memberi sambutan pada acara pengukuhan dan pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) APBMI Kalsel priode 2017-2022 yang diketuai Hj Uzlah menggantikan H Djumadri Masrun, di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kamis.

"Saya mengapresiasi kepengurusan baru DPW APBMI Kalsel yang baru pertama dipimpin seorang wanita, tapi kami di pemerintahan provinsi meminta sinergitas untuk APBMI ikut memerangi peredaran obat-obatan terlarang di daerah ini dengan mengawasi betul barang yang masuk lewat pelabuhan-pelabuhan," ujarnya.

Sebab, ungkap Gubernur Sahbirin, Kalsel sempat dikejutkan dengan ditemukannya oleh kepolisian sekitar 1,7 juta pil zenith yang masuk obat terlarang.

"Pengungkapan kasus ini mendapat apresiasi pemerintah pusat, hingga diberi penghargaan, begitu pulang dapat penghargaan itu ada lagi penangkapan terkait obat-obatan terlarang. Ini sudah para sekali," paparnya.

"Saya tanya kepada para pelakunya, di bawa naik apa obat-obatan terlarang ini? jawabnya pakai kontainer. Kontainer ini datangnya dari mana? jawabnya lewat pelabuhan," tutur Sahbirin.

Gubernur pun bertanya-tanya mengapa barang sebesar dan sebanyak itu bisa lewat begitu saja melalui pelabuhan.

"Oh, mungkin saat lewatnya petugas pelabuhannya sedang tidur," candanya yang mengundang gelak tawa hadirin yang hadir.

Dia berharap, ceritanya ini menjadi bahan perhatian bagi APBMI ke depan, agar benar-benar mengawasi barang yang masuk lewat pelabuhan, baik kecil maupun yang besar di pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

"Tolong dibantu APBMI awasi betul barang-barang masuk ke Kalsel yang bisa membuat stres bangsa ini, sebab peredaran obat terlarang saat ini sudah sangat parah. Ayo kita perangi bersama," tegasnya.

Ketua APBMI Pusat HM Fuadi menyatakan, mendukung keinginan Gubernur Kalsel yang mengharapkan APBMI daerah ikut memerangi peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang yang masuk lewat jalur pelabuhan ini.

"Tapi saya meyakini, tidak mungkin barang-barang junlah besar itu masuk lewat pelabuhan besar, sebab ada alat pemindainya, mungkin lewat kapal-kapal kecil yang tidak kepelabuhan," tuturnya.

Tapi kalau ada yang mencurigakan, papar Fuadi, pihaknya akan melaporkan kepada pihak yang berwajib.

Sementara itu, Ketua APMBI Kalsel Hj Uzlah menambahkan, secara keorganisasian pihaknya ikut melakukan pengawasan terhadap barang ilegal yang masuk ke daerah ini, baik melalui pelabuhan laut hingga dermaga sungai.

"Keinginan Gubernur ini akan kami tindaklanjuti, sebab kita juga ingin membasmi peredaran obat-obatan terlarang di daerah ini, selain ingin memajukan perekonomian daerah," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017