Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengatakan pihaknya kini sedang mengumpulkan data tentang perdagangan manusia di berbagai daerah di Indonesia.
Menurut Yohana pada Pertemuan Raya I Perempuan dan pembukaan cerdas cermat alkitab wilayah Kalimantan di Banjarmasin Selasa mengatakan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh daerah untuk mengumpulkan data tersebut.
"Pada akhir bulan ini, kami harapkan data terkait perdagangan manusia dari seluruh dinas PPPA di daerah, sudah bisa kami terima," katanya.
Dari data tersebut, kata dia, diharapkan akan tergambar dengan jelas persoalan dan penyebab terjadinya perdagangan manusia, sehingga intervensi untuk pencegahannya juga akan lebih mudah.
Terkait perdagangan manusia antarnegara, tambah dia, pihaknya juga telah bekerja sama dengan seluruh kementerian terkait, untuk melakukan pencegahan.
"Kita juga telah membentuk sinergi dengan kementerian terkait lainnya, untuk menerapkan program antiperdagangan manusia, bukan hanya dalam negeri tetapi juga luar negeri. Programnya telah kita `launching`," katanya.
Menurut dia, kasus perdagangan manusia, menjadi salah satu fokus yang terus diawasi dan dicarikan solusinya oleh Kementerian PPPA, sehingga jumlahnya bisa terus ditekan.
Menanggapi banyaknya anak dan generasi muda, yang kini terlibat dalam obat-obatan terlarang, maupun korban pemberian obat berbahaya oleh oknum tidak bertanggungjawan, Yohana berharap, peran orangtua terus ditingkatkan.
Menurut dia, pengawasan terhadap anak oleh orangtua, terutama dalam pergaulan sosial harus terus ditingkatkan.
"Banyaknya anak yang menjadi korban PCC, salah satunya disebabkan karena kelalaian orang tua, anak harus terus dilindungi, lalai sedikit anak-anak bisa terpengaruh," katanya.
Kedatangan Menteri PPPA ke Banjarmasin yang baru pertama kalinya tersebut adalah memenuhi undangan panitia penyelenggara pertemuan Raya I Perempuan Wilayah Kalimantan, yang dihadiri sekitar 900 orang.
Kehadiran Menteri disambut cukup meriah dengan berbagai tarian adat, mulai dari tarian adat Papua dan Kalimantan.
Menurut Yohana, acara pertemuan wanita merupakan program yang sangat bagus untuk terus dikembangkan, selain untuk menjalin silaturahmi juga memperkuat peranan perempuan dalam pembangunan.
"Perempuan memiliki peranan yang signifikan dalam pembangunan berbagai bidang, saat ini pemerintah terus mengupayakan agar peranan perempuan dan laki-laki bisa berjalan seiring sejalan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Menurut Yohana pada Pertemuan Raya I Perempuan dan pembukaan cerdas cermat alkitab wilayah Kalimantan di Banjarmasin Selasa mengatakan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh daerah untuk mengumpulkan data tersebut.
"Pada akhir bulan ini, kami harapkan data terkait perdagangan manusia dari seluruh dinas PPPA di daerah, sudah bisa kami terima," katanya.
Dari data tersebut, kata dia, diharapkan akan tergambar dengan jelas persoalan dan penyebab terjadinya perdagangan manusia, sehingga intervensi untuk pencegahannya juga akan lebih mudah.
Terkait perdagangan manusia antarnegara, tambah dia, pihaknya juga telah bekerja sama dengan seluruh kementerian terkait, untuk melakukan pencegahan.
"Kita juga telah membentuk sinergi dengan kementerian terkait lainnya, untuk menerapkan program antiperdagangan manusia, bukan hanya dalam negeri tetapi juga luar negeri. Programnya telah kita `launching`," katanya.
Menurut dia, kasus perdagangan manusia, menjadi salah satu fokus yang terus diawasi dan dicarikan solusinya oleh Kementerian PPPA, sehingga jumlahnya bisa terus ditekan.
Menanggapi banyaknya anak dan generasi muda, yang kini terlibat dalam obat-obatan terlarang, maupun korban pemberian obat berbahaya oleh oknum tidak bertanggungjawan, Yohana berharap, peran orangtua terus ditingkatkan.
Menurut dia, pengawasan terhadap anak oleh orangtua, terutama dalam pergaulan sosial harus terus ditingkatkan.
"Banyaknya anak yang menjadi korban PCC, salah satunya disebabkan karena kelalaian orang tua, anak harus terus dilindungi, lalai sedikit anak-anak bisa terpengaruh," katanya.
Kedatangan Menteri PPPA ke Banjarmasin yang baru pertama kalinya tersebut adalah memenuhi undangan panitia penyelenggara pertemuan Raya I Perempuan Wilayah Kalimantan, yang dihadiri sekitar 900 orang.
Kehadiran Menteri disambut cukup meriah dengan berbagai tarian adat, mulai dari tarian adat Papua dan Kalimantan.
Menurut Yohana, acara pertemuan wanita merupakan program yang sangat bagus untuk terus dikembangkan, selain untuk menjalin silaturahmi juga memperkuat peranan perempuan dalam pembangunan.
"Perempuan memiliki peranan yang signifikan dalam pembangunan berbagai bidang, saat ini pemerintah terus mengupayakan agar peranan perempuan dan laki-laki bisa berjalan seiring sejalan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017