Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Dinas Perikanan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, melibatkan masyarakat untuk ikut aktif mengawasi penangkapan ikan secara ilegal.

Kepala Dinas Perikanan (Diskan) HSS Saidinor, di Kandangan Jumat mengatakan, program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan penangkapan ilegal tersebut, dilaksanakan dalam program Telat Berkemas.

Menurut Saidinoor, program Telat Berkemas yaitu salah satu program yang menjadi inovasi dari Pemerintah HSS agar perairan di daerahnya tetap lestari.

"Alhamdulilah, program Pemberdayaan Kelompok Masyarakat (Telat Berkemas) tersebut telah meraih Top 40 penghargaan Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) tahun 2017," katanya.

Saidinor mengungkapkan, penetapan Telat Berkemas dari Dinas Perikanan HSS menjadi top 40 Sinovik tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2017.

"Surat pemberitahuaan penyerahan penghargaan Top 40 Sinovik 2017 telah kita terima, dari Sekretaris Kemenpan-RB RI, Dwi Wahyu Atmaji beberapa waktu lalu,"katanya.

Penyerahan Penghargaan Top 40 Sinovik, akan dilaksanakan dalam rangka pembukaan Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental, yang diserahkan Presiden RI Joko Widodo.

Dijelaskan dia, penghargaan akan diterima langsung oleh Bupati HSS, H Achmad Fikry didamping pejabat instansi terkait pada Jumat (25/8) hari ini, di Kota Surakata, Provinsi Jawa Tengah.

Adapun Program Telat Berkemas dari Dinas Perikanan HSS adalah program yang memberdayakan masyarakat, dalam pengawasan illegal fishing (penangkapan ikan dengan alat yang dilarang Undang-undang).

Sebelumnya, rombongan Tim Verifikasi Sinovik Kemenpan-RB Republik Indonesia, Diah Natalisa, juga telah berkunjung langsung ke Kelompok Pengawasan Masyarakat (Pokwasmas) yang berlokasi di Bangkau, Kecamatan Kandangan.

Bupati HSS, H Achmad Fikry, mengatakan, bersyukur inovasi dari Pemkab HSS yaitu Telat Berkemas masuk Top 40 dan pihak dia terus memacu inovasi-inovasi baru dalam memberikan pelayanan publik di daerah.

"Setelah masuk di Top 40, inovasi ini diharapkan akan bisa lolos di tingkat Internasional, yang direncanakan di Abu Dhabi, Timur Tengah," katanya.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017