Sosiolog Kalimantan Selatan (Kalsel) Prof Wahyu. mengingatkan agar aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat tetap mengandung nilai positif dan tidak berubah menjadi tindakan anarkis yang justru menimbulkan dosa maupun merugikan publik.

"Unjuk rasa itu bagian dari demokrasi, dalam upaya menegakkan keadilan dan kebenaran, upaya tersebut baik, bahkan bisa bernilai pahala. Namun, ketika unjuk rasa bersifat anarkis, pahala itu bisa berubah menjadi dosa. Sayang sekali kalau demikian," ujar Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang sudah purna tugas tersebut di Banjarmasin, Minggu.

Baca juga: Ulama Kalsel ingatkan aksi anarkis sengsarakan masyarakat Banua

Mantan aktivis Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) itu berharap aksi unjuk rasa di Kalsel berlangsung tertib, tidak seperti kejadian di sejumlah daerah lain yang menimbulkan korban jiwa, kerusakan, serta menciptakan ketidaknyamanan publik.

Sementara itu, Ustadz Haji Abdurrahman Siddiq dalam tausiyah subuh di Masjid Assa’adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin juga mengingatkan jamaah agar senantiasa menjaga niat saat berjuang, termasuk ketika melakukan aksi menyampaikan aspirasi.

"Jangan sampai sesuatu yang semula bernilai pahala berubah menjadi dosa," kata Abdurrahman sembari mengutip pencerahan agama dari almarhum Tuan Guru Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul Martapura.

Ustadz Abdurrahman berharap rencana massa berunjuk rasa di DPRD Provinsi Kalimantan Selatan pada Senin (1/9) tersebut berlangsung aman dan tidak menimbulkan dampak negatif.

Baca juga: Tuan Guru Zainuddin ajak selesaikan masalah tanpa kekerasan

Ustadz Abdurrahman mengajak jamaah berdoa agar persoalan bangsa segera diselesaikan Allah SWT sesuai Qudrat (Kekuasaan) dan Iradat (Kehendak)-Nya.

Ia juga memberi perumpamaan melalui kisah Rasulullah SAW yang pernah berutang kepada seorang Yahudi bernama Zaid.

Kemudian, Nabi membayar tepat waktu dan bahkan memberi 10 kilogram kurma Azwa berkualitas terbaik sebagai tanda terima kasih, sehingga sang Yahudi akhirnya masuk Islam.

"Utang piutang itu memang sunnah, tapi jangan sampai yang berutang justru lebih galak dari yang mengutangi. Kalau salah menyikapi, tidak sabar maka pahala bisa berubah menjadi dosa," ujarnya.

Baca juga: Polda Kalsel dan para ulama gelar doa bersama untuk keamanan bangsa

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025