Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Kondisi ekonomi Kalimantan Selatan triwulan I tahun 2017 lebih baik jika dibandingkan triwulan sebelumnya ditandai dengan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) sebesar 101,45.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Sabtu mengatakan, ITK merupakan indikator perkembangan ekonomi yang dihasilkan melalui Survei Tendensi Konsumen (STK).
"Indeks Tendensi Konsumen adalah indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen yang dikumpulkan datanya setiap triwulan secara panel," ujarnya.
Ia mengatakan, tingkat optimisme konsumen di Kalsel triwulan I tahun 2017 sebesar 101,45 meningkat dibandingkan triwulan IV tahun 2016 dengan indeks sebesar 99,09.
Dijelaskan, nilai ITK yang lebih dari 100 itu menunjukan masyarakat Kalsel secara umum menganggap kondisi perekonomian Kalsel lebih baik dibanding triwulan IV 2016 dengan selisih 2,36.
"Besarnya persepsi tidak terlepas dari tiga komponen penyusun indeks yakni komponen pendapatan, pengaruh inflasi dan volume/frekuensi konsumsi rumah tangga," ucapnya.
Disebutkan, komponen pendapatan rumah tangga dengan indeks 97,27. Angka itu menurun jika dibandingkan sebelumnya akibat pengaruh liburan sekolah dan akhir tahun 2016.
Komponen pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga indeks 103,36 lebih dari 100 berarti menurut persepsi masyarakat, inflasi tidak ikut mempengaruhi pengeluaran.
Sedangkan komponen volume konsumsi barang/jasa indeks sebesar 109,01 menunjukan bahwa inflasi tidak cukup kuat mempengaruhi total pengeluaran rumah tangga.
"Volume/frekuensi konsumsi rumah tangga yang meningkat memperkuat inflasi tidak cukup kuat mempengaruhi pengeluaran sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga," ujarnya.
Sementara itu, perkiraan ITK triwulan II tahun 2017 menunjukan sinyal optimis dan masyarakat beranggapan kinerja perekonomian akan lebih baik dibanding triwulan I.
"Hal itu tercermin dari hasil survei tendensi konsumen pada triwulan I tahun 2017 pada komponen ITK mendatang yang menunjukan nilai lebih dari 100 atau 102,45," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Sabtu mengatakan, ITK merupakan indikator perkembangan ekonomi yang dihasilkan melalui Survei Tendensi Konsumen (STK).
"Indeks Tendensi Konsumen adalah indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen yang dikumpulkan datanya setiap triwulan secara panel," ujarnya.
Ia mengatakan, tingkat optimisme konsumen di Kalsel triwulan I tahun 2017 sebesar 101,45 meningkat dibandingkan triwulan IV tahun 2016 dengan indeks sebesar 99,09.
Dijelaskan, nilai ITK yang lebih dari 100 itu menunjukan masyarakat Kalsel secara umum menganggap kondisi perekonomian Kalsel lebih baik dibanding triwulan IV 2016 dengan selisih 2,36.
"Besarnya persepsi tidak terlepas dari tiga komponen penyusun indeks yakni komponen pendapatan, pengaruh inflasi dan volume/frekuensi konsumsi rumah tangga," ucapnya.
Disebutkan, komponen pendapatan rumah tangga dengan indeks 97,27. Angka itu menurun jika dibandingkan sebelumnya akibat pengaruh liburan sekolah dan akhir tahun 2016.
Komponen pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga indeks 103,36 lebih dari 100 berarti menurut persepsi masyarakat, inflasi tidak ikut mempengaruhi pengeluaran.
Sedangkan komponen volume konsumsi barang/jasa indeks sebesar 109,01 menunjukan bahwa inflasi tidak cukup kuat mempengaruhi total pengeluaran rumah tangga.
"Volume/frekuensi konsumsi rumah tangga yang meningkat memperkuat inflasi tidak cukup kuat mempengaruhi pengeluaran sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga," ujarnya.
Sementara itu, perkiraan ITK triwulan II tahun 2017 menunjukan sinyal optimis dan masyarakat beranggapan kinerja perekonomian akan lebih baik dibanding triwulan I.
"Hal itu tercermin dari hasil survei tendensi konsumen pada triwulan I tahun 2017 pada komponen ITK mendatang yang menunjukan nilai lebih dari 100 atau 102,45," katanya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017