"Neraca perdagangan Kalsel tetap menunjukkan nilai yang positif sehingga bulan September mengalami surplus," ujar Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Selasa.
Ia mengatakan, neraca perdagangan ekspor impor yang surplus September sebesar 384,71 juta dolar AS lebih tinggi jika dibanding neraca Agustus yang surplus 344,89 juta dolar AS.
Sementara, secara kumulatif selama bulan Januari-September 2016 terjadi surplus 2,89 miliar dolar AS yang lebih kecil dari surplus bulan Januari-Agustus 2015 yang mencapai 3,43 miliar dolar AS.
Data statistik BPS menunjukkan nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalsel bulan September 2016 mencapai 468,16 juta dolar AS atau naik 3,21 persen dibanding ekspor Agustus 453,59 juta dolar AS.
Komoditi utama penyumbang ekspor terbesar yakni kelompok bahan bakar mineral sebesar 396,38 juta dolar AS, disusul kelompok lemak dan minyak hewani dan kelompok kayu.
"Negara utama tujuan ekspor yakni Tiongkok dengan nilai 185,07 juta dolar AS, India sebesar 67,03 juta dolar AS dan Jepang dengan nilai sebesar 40,47 juta dolar AS," ungkapnya.
Sedangkan nilai impor September sebesar 83,45 juta dolar AS atau turun 23,23 persen dibanding impor Agustus mencapai 108,70 juta dolar AS atau turun 16,23 persen dibanding September 2015.
Komoditi utama impor Kalsel Agustus terdiri dari kelompok bahan bakar mineral 73,81 juta dolas AS, kelompok mesin-mesin/peralatan mekanis 5,05 juta dan kapal laut 1,85 juta dolar AS dan kelompok mesin 5,18 juta dolar AS.
"Negara utama pemasok impor yakni Singapura dengan nilai 71,81 juta dolar AS, Tiongkok 6,41 juta dolar AS dan Malaysia dengan nilai 4,02 juta dolar AS," katanya.*