Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarbaru, Kalimantan Selatan melakukan evaluasi terhadap penggunaan anggaran dari pendapatan asli daerah (PAD) untuk Triwulan IV Tahun Anggaran 2024.
"Kami menggelar rapat Tim Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Triwulan IV Tahun Anggaran 2024," ucap Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Gustafa Yandi di Banjarbaru, Jumat.
Baca juga: Realisasi PAD Banjarbaru tembus Rp337 miliar
Gustafa mengatakan rapat ini bertujuan sebagai langkah strategis dalam meningkatkan PAD pada 2025.
Dia menekankan empat poin utama dalam rapat tersebut. Diantaranya evaluasi, untuk mengetahui kekurangan pemerintah daerah serta melakukan analisis peluang.
Kemudian, adaptif, kemampuan perangkat daerah dalam mengikuti dan menyesuaikan setiap perubahan yang terjadi khususnya dalam hal teknologi informasi dan dinamika masyarakat. kolaborasi, membangun kerja sama yang baik dengan pihak lain (stakeholder).
Selanjutnya, peningkatan kompetensi aparat pemungut terutama pada bidang pengelolaan keuangan agar dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pajak dan retribusi daerah.
“Kita harus meningkatkan kompetensi kita, khususnya di bidang pengelolaan keuangan termasuk pajak dan retribusi daerah, artinya jangan sungkan untuk belajar. Mudah-mudahan dari hasil evaluasi ini bisa memberikan masukan kebijakan untuk tahun anggaran berikutnya," harapnya.
Baca juga: DPRD dorong Pemkot Banjarbaru tingkatkan PAD dari berbagai sektor
Dia juga menyoroti pentingnya inovasi dalam metode pemungutan pajak dan retribusi, serta optimalisasi aset daerah agar berkontribusi terhadap pendapatan daerah dapat lebih optimal. Sehingga dilakukan juga paparan dari masing-masing SKPD untuk menjelaskan retribusi dalam target, realisasi, permasalahan di lapangan serta solusi dan proyeksi ke depan.
Melalui rapat ini, ucap Pj Sekda, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif untuk daerah khususnya dalam bidang pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Diketahui, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan menunjukkan tren positif dengan pencapaian hingga menjelang akhir tahun senilai Rp337 miliar atau meningkat signifikan dibandingkan lima tahun silam sebesar Rp202 miliar.
Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Banjarbaru Kemas Akhmad Rudi Indrajaya mengatakan PAD setelah masa kepemimpinan Wali Kota Muhammad Aditya Mufti Ariffin meningkat cukup signifikan.
"Realisasi PAD menjelang akhir tahun 2024 sebesar Rp337 miliar dan sebelumnya, tahun 2020 atau lima tahun silam sebesar Rp202 miliar sehingga mengalami kenaikan signifikan," ujar Rudi.
Baca juga: Realisasi retribusi parkir di Banjarbaru capai 78 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025
"Kami menggelar rapat Tim Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Triwulan IV Tahun Anggaran 2024," ucap Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Gustafa Yandi di Banjarbaru, Jumat.
Baca juga: Realisasi PAD Banjarbaru tembus Rp337 miliar
Gustafa mengatakan rapat ini bertujuan sebagai langkah strategis dalam meningkatkan PAD pada 2025.
Dia menekankan empat poin utama dalam rapat tersebut. Diantaranya evaluasi, untuk mengetahui kekurangan pemerintah daerah serta melakukan analisis peluang.
Kemudian, adaptif, kemampuan perangkat daerah dalam mengikuti dan menyesuaikan setiap perubahan yang terjadi khususnya dalam hal teknologi informasi dan dinamika masyarakat. kolaborasi, membangun kerja sama yang baik dengan pihak lain (stakeholder).
Selanjutnya, peningkatan kompetensi aparat pemungut terutama pada bidang pengelolaan keuangan agar dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pajak dan retribusi daerah.
“Kita harus meningkatkan kompetensi kita, khususnya di bidang pengelolaan keuangan termasuk pajak dan retribusi daerah, artinya jangan sungkan untuk belajar. Mudah-mudahan dari hasil evaluasi ini bisa memberikan masukan kebijakan untuk tahun anggaran berikutnya," harapnya.
Baca juga: DPRD dorong Pemkot Banjarbaru tingkatkan PAD dari berbagai sektor
Dia juga menyoroti pentingnya inovasi dalam metode pemungutan pajak dan retribusi, serta optimalisasi aset daerah agar berkontribusi terhadap pendapatan daerah dapat lebih optimal. Sehingga dilakukan juga paparan dari masing-masing SKPD untuk menjelaskan retribusi dalam target, realisasi, permasalahan di lapangan serta solusi dan proyeksi ke depan.
Melalui rapat ini, ucap Pj Sekda, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif untuk daerah khususnya dalam bidang pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Diketahui, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan menunjukkan tren positif dengan pencapaian hingga menjelang akhir tahun senilai Rp337 miliar atau meningkat signifikan dibandingkan lima tahun silam sebesar Rp202 miliar.
Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Banjarbaru Kemas Akhmad Rudi Indrajaya mengatakan PAD setelah masa kepemimpinan Wali Kota Muhammad Aditya Mufti Ariffin meningkat cukup signifikan.
"Realisasi PAD menjelang akhir tahun 2024 sebesar Rp337 miliar dan sebelumnya, tahun 2020 atau lima tahun silam sebesar Rp202 miliar sehingga mengalami kenaikan signifikan," ujar Rudi.
Baca juga: Realisasi retribusi parkir di Banjarbaru capai 78 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025