Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kalimantan Selatan mencatat laju pertumbuhan penduduk Kalimantan Selatan kini melebihi pertumbuhan penduduk nasional.

Sekretaris Daerah Kalimantan Selatan, Haris Makie di Banjarmasin Senin mengatakan, berdasarkan data pada semester kedua tahun 2015, jumlah penduduk di Kalsel sebanyak 3.869.914 orang, kemudian terjadi penambahan penduduk di semester pertama tahun 2016 sebesar 3.887.962 jiwa.

"Dari data tersebut, terjadi pertumbuhan penduduk di Kalsel sebesar 1,98 persen sedangkan nasional rata-rata hanya 1,48 persen," katanya.

Tingginya angka pertumbhan penduduk tersebut, tambah dia, antara lain disebabkan masih minimnya penggunaan alat kontrasepsi.

Selain itu juga disebabkan masih tingginya angka perkawinan usia dini di beberapa daerah di Kalsel, sehinggga banyak anak-anak yang seharusnya masih sekolah, sudah melahirkan.

Menurut Sekda, salah satu upaya untuk menekan angka pertumbuhan penduduk tersebut adalah, dengan program kampung KB yang diintegrasikan dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat dan mewujudkan visi Kalsel mandiri dan terdepan.

Kini, di Kalsel hampir seluruh kabupaten dan kota, telah dicanangkan kampung KB, yang akan menjadi contoh pelaksanaan berbagai program kependudukan.

"Saat ini, terdapat 487 Kampung KB dari 500 Kabupaten kota se Indonesia. Namun, apabila tidak dibina dan dievaluasi maka Kampung KB tidak dapat membantu menekan laju pertumbuhan penduduk," katanya.

Kampung KB, tambah dia, harus terintegrasi dan menumbuhkembangkan perekonomian serta mewujudkan cita ke lima dari nawacita presiden yakni sumber daya yang maju dan tangguh, yang dilihat dari kualitas bukan kuantitasnya, serta harus berorientasi pada kepentingan masyarakat.

Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Ina Agustina menambahkan pihaknya telah berupaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yaitu dengan program pengendalian penundaan kawin muda.

Ia mengakui, di Kalsel angka perkawinan usia muda cukup tinggi yang tidak terlepas dari budaya di masyarakat Kalsel.

Sebelumnya, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor berharap, pencegahan perkawinan usia muda menjadi perhatian serius oleh seluruh pihak terkait.

"Kawin usia dini, menjadi salah satu penyebab tingginya angka kelahiran dan sekaligus penyebab tingginya angka kematian bayi dan kematian ibu melahirkan," katanya.

Dicanangkannya kampung KB oleh Pemerintah Provinsi Kalsel pada tahun 2016 melalui BKKBN di 13 kabupaten/kota, diharapkan dapat bersinergi dalam mewujudkan program kependudukan di lingkup pemerintah daerah, terutama terkait usaha menekan laju pertumbuhan penduduk.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017