Ustadz H Muhammad Nur atau Madnur mengingatkan kaum Muslim khususnya, bahwa "supan" (malu) sebagian dari iman, dalam tausiyahnya di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, sesudah Shalat Subuh Senin.
Ustadz Madnur mengingatkan itu dengan mengutip "Kalam Guru Zuhdi" ke-20 yang menyatakan bahwa "urang nang mambuka aurat bararti kadada baisi supan" (orang yang membuka aurat berarti tidak ada punya malu).
Oleh sebab itu, seorang laki-laki yang keluar rumah pakai celana pendek berarti tidak tahu malu, karena sesuai syariat (hukum Islam) surat laki-laki dari "pusat" (pusar) sampai "kapala lintuhut" (tempurung lutut).
Sedangkan aurat perempuan hampir seluruh badan, kecuali "muha" (muka) dan telapak tangan, lanjut Ustadz Madnur sembari menyindir perempuan berpakaian seksi jalan-jalan bisa mengganggu ketertiban lalulintas.
Sementara orang yang tidak mematuhi ketentuan Allah, menurut Ustadz Madnur, hal itu hukumnya "fasik" dan tidak boleh menjadi saksi nikah.
Terkait masalah malu, dengan mengutip Hadits Nabi Muhammad Saw, Ustadz Madnur menceritakan dialog Rasulullah dengan Malaikat Jibril (Sang pembawa Wahyu).
Rasulullah : Kan tugas kamu Malaikat Jibril sebagai pembawa Wahyu sudah habis, apa kerjaan kamu turun ke bumi.
Malaikat Jibril : Aku turun ke bumi mengambil/mencabut salah mutiara yang bertebaran di bumi, yaitu rasa malu yang ada pada manusia.
"Semoga kita dan anak cucu atau zuriat kita tidak termasuk yang dicabut rasa malu oleh Malaikat Jibril. Jadi orang shaleh dan shalehah," demikian Ustadz Madnur.
Pada kesempatan kajian kali ini Ustadz Madnur melanjutkan Kalam Guru Zuhdi dari 17 hingga 21. Sedangkan Kalam Guru Zuhdi yang ditulis dalam bahasa daerah Banjar Kalsel ada 101 buah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024