Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan mengharapkan kucuran dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung program makan sehat bergizi di kota setempat.
 
"Kami berharap dananya dari APBN dan kekurangannya baru ditambah dari dana APBD," ujar Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Banjarbaru Jainudin di Banjarbaru, Kamis.

Baca juga: Pemkab HST prioritaskan program makanan bergizi bagi siswa SLTP-SLTA
 
Menurut Jainudin, pihaknya sudah diundang Kementerian Dalam Negeri RI terkait pendanaan program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk anak usia sekolah dan diterapkan tahun 2025.
 
Dijelaskan, sistem pendanaan sesuai penjelasan Kemendagri itu berasal dari dana APBN sehingga daerah hanya menambah kekurangan yang diharapkan bisa dipenuhi mengingat terbatasnya anggaran.
 
"Besaran dana APBN masih belum disampaikan termasuk besaran dari setiap porsi yang harus disiapkan . Kami masih menunggu petunjuk teknis penyaluran dana yang akan dilakukan pusat," ucap dia.
 
Dikatakan Jainudin, informasi yang diperoleh dari Kemendagri mengenai pembiayaan program makan sehat bergizi yang telah menjadi kebijakan Presiden Prabowo Subianto paling cepat pada APBN Perubahan 2025.
 
"Harapan kami, pembiayaan program tidak banyak dibebankan kepada pemkot mengingat keterbatasan anggaran yang besarannya dalam APBD tahun 2025 dicanangkan sebesar Rp1,6 triliun," ungkapnya.
 
Jainudin menekankan, jika dananya lebih banyak ditanggung daerah maka akan berat karena masih banyak program-program prioritas yang siap dikerjakan sedangkan kemampuan keuangan terbatas.
 
"Makanya kami masih menghitung anggaran yang harus disiapkan agar program bisa dijalankan dan sangat berharap porsinya lebih banyak dari APBN agar program pemkot sesuai prioritas bisa dijalankan," katanya.
 
Baca juga: Anti Hoax - Program makan siang gratis dibatalkan, benarkah?

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024