Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan memperkuat kapasitas personel guna menangani dampak berbagai bencana.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi mengatakan penguatan kapasitas personel melalui berbagai pelatihan dan simulasi yang melibatkan petugas lintas instansi, seperti TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran, relawan Barisan Pemadam Kebakaran, dan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA).
Baca juga: KLHK-Pemprov Kalsel bahas Pegunungan Meratus jadi taman nasional
Terkait dengan penguatan kapasitas SDM, ia mengatakan melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Jumat, personel BPBD Provinsi Kalsel telah mendapatkan 30 sertifikat terkait dengan tenaga penanganan bencana dari lembaga profesi Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB).
”Alhamdulillah, BPBD Provinsi Kalsel mendapatkan sertifikasi internasional pada bulan lalu," kata dia.
Sesuai arahan Gubernur Kalsel, ia menjelaskan BPBD Provinsi Kalsel menekankan terhadap penguatan regulasi, sumber daya manusia, peningkatan dan pemeliharaan sarana maupun prasarana, serta kolaborasi.
Bambang menjelaskan penguatan regulasi merupakan hal penting karena mulai dari surat edaran hingga penetapan status harus terukur dengan berkoordinasi bersama lembaga terkait serta rapat koordinasi yang intensif.
"Sehingga Pemprov Kalsel menetapkan status pada bidang kebencanaan secara terukur," ujar dia.
Selain itu, BPBD Provinsi Kalsel berupaya meningkatkan dan memelihara sarana maupun prasarana, menjalin kolaborasi, gotong royong, serta kebersamaan dalam menanggulangi bencana.
Baca juga: Pemprov Kalsel-Bawaslu apel siaga awasi kampanye Pilkada 2024
"Seperti karhutla, kita bersinergi dengan TNI, Polri, dinas SKPD Kalsel, relawan dan masyarakat, luar biasa kolaborasinya," kata dia.
BPBD Provinsi Kalsel juga telah mengatur strategi tidak hanya merespons kebencanaan, namun juga memperkuat preventif dan mitigasi dengan mendata kerawanan bencana dan praktik di lapangan.
Ia juga mengapresiasi program Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang menggelar kegiatan penguatan kapasitas komunikasi risiko bagi personel yang terlibat penanganan bencana.
Ia mengharapkan penguatan sumber daya manusia terkait dengan kapasitas komunikasi risiko tersebut menjadi wadah untuk saling bertukar pendapat terkait kesiapsiagaan karhutla dan menambah koneksi kerja.
"Selain itu, BPBD Provinsi Kalsel juga ingin memperkenalkan kepada masyarakat bahwa BPBD Kalsel berperan aktif pada bidang kebencanaan," ucap Bambang.
Baca juga: Pemprov Kalsel lakukan gerakan seni masuk sekolah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi mengatakan penguatan kapasitas personel melalui berbagai pelatihan dan simulasi yang melibatkan petugas lintas instansi, seperti TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran, relawan Barisan Pemadam Kebakaran, dan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA).
Baca juga: KLHK-Pemprov Kalsel bahas Pegunungan Meratus jadi taman nasional
Terkait dengan penguatan kapasitas SDM, ia mengatakan melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Jumat, personel BPBD Provinsi Kalsel telah mendapatkan 30 sertifikat terkait dengan tenaga penanganan bencana dari lembaga profesi Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB).
”Alhamdulillah, BPBD Provinsi Kalsel mendapatkan sertifikasi internasional pada bulan lalu," kata dia.
Sesuai arahan Gubernur Kalsel, ia menjelaskan BPBD Provinsi Kalsel menekankan terhadap penguatan regulasi, sumber daya manusia, peningkatan dan pemeliharaan sarana maupun prasarana, serta kolaborasi.
Bambang menjelaskan penguatan regulasi merupakan hal penting karena mulai dari surat edaran hingga penetapan status harus terukur dengan berkoordinasi bersama lembaga terkait serta rapat koordinasi yang intensif.
"Sehingga Pemprov Kalsel menetapkan status pada bidang kebencanaan secara terukur," ujar dia.
Selain itu, BPBD Provinsi Kalsel berupaya meningkatkan dan memelihara sarana maupun prasarana, menjalin kolaborasi, gotong royong, serta kebersamaan dalam menanggulangi bencana.
Baca juga: Pemprov Kalsel-Bawaslu apel siaga awasi kampanye Pilkada 2024
"Seperti karhutla, kita bersinergi dengan TNI, Polri, dinas SKPD Kalsel, relawan dan masyarakat, luar biasa kolaborasinya," kata dia.
BPBD Provinsi Kalsel juga telah mengatur strategi tidak hanya merespons kebencanaan, namun juga memperkuat preventif dan mitigasi dengan mendata kerawanan bencana dan praktik di lapangan.
Ia juga mengapresiasi program Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang menggelar kegiatan penguatan kapasitas komunikasi risiko bagi personel yang terlibat penanganan bencana.
Ia mengharapkan penguatan sumber daya manusia terkait dengan kapasitas komunikasi risiko tersebut menjadi wadah untuk saling bertukar pendapat terkait kesiapsiagaan karhutla dan menambah koneksi kerja.
"Selain itu, BPBD Provinsi Kalsel juga ingin memperkenalkan kepada masyarakat bahwa BPBD Kalsel berperan aktif pada bidang kebencanaan," ucap Bambang.
Baca juga: Pemprov Kalsel lakukan gerakan seni masuk sekolah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024