PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) menegaskan komitmennya dalam mendukung pemerataan energi dengan meresmikan jaringan listrik di empat desa wilayah terpencil di daerah pedalaman pegunungan Meratus.
Desa yang mendapat jaringan listrik yaitu Desa Muara Hungi, Desa Datar Batung, Desa Pembakulan, serta Dusun, yang berada di Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
“Listrik adalah penggerak utama dalam pembangunan, hadirnya listrik di desa ini, kami berharap masyarakat dapat menikmati kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Kami ingin memastikan bahwa akses listrik tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sebagai pendorong kemajuan pendidikan dan ekonomi lokal,” ujar Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID Kalselteng Sigit Fanani saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Rabu.
Acara peresmian ini berlangsung pada Selasa, itu dihadiri oleh Wakil Bupati HST, Manajemen PLN UID Kalselteng, PLN UP3 Barabai, PLN UP2K Kalsel serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Peresmian ini menandai tonggak penting bagi masyarakat di wilayah tersebut, yang sebelumnya belum memiliki akses listrik PLN.
Menurut Sigit Fanani, kehadiran listrik di empat desa ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memberikan akses yang lebih mudah terhadap pendidikan, serta membuka peluang ekonomi baru di daerah terpencil.
Dalam proses elektrifikasi ini, PLN membangun jaringan sepanjang 13,5 kilometer Sirkuit Jaringan Tegangan Menengah (JTM), 8,2 kilometer Sirkuit Jaringan Tegangan Rendah (JTR), serta memasang lima trafo dengan kapasitas 50 kilo Volt Ampere (kVA).
Hal itu dilakukan demi memastikan pasokan listrik yang andal dan stabil di wilayah yang sebelumnya hanya mengandalkan penerangan tradisional.
“Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari dukungan penuh berbagai pihak, khususnya Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang solid antara pemerintah daerah, kecamatan, masyarakat desa, dan PLN. Tanpa sinergi ini, pembangunan infrastruktur listrik di wilayah terpencil tidak akan mungkin terlaksana,” tutur Sigit.
Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, Drs. H. Mansyah Sabri, yang turut hadir dalam acara peresmian tersebut menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini.
“Alhamdulillah, ini adalah impian yang sudah lama diidam-idamkan oleh masyarakat. Listrik ini membawa harapan baru bagi desa-desa yang selama ini bergantung pada penerangan tradisional,” ujarnya.
Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan PLN untuk menyelesaikan desa-desa lain yang masih belum tersentuh listrik PLN.
“Kami siap berkolaborasi lebih lanjut dengan PLN untuk menyelesaikan desa-desa yang masih belum berlistrik. Ini adalah bagian dari program terpadu antara pemerintah dan PLN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah, tanpa terkecuali,” lanjut Mansyah Sabri.
Selain itu, Wakil Bupati HST berpesan kepada masyarakat agar memanfaatkan listrik dengan bijak dan berhati-hati, terutama untuk keperluan pendidikan dan peningkatan ekonomi keluarga.
“Gunakan listrik ini untuk hal-hal positif seperti belajar dan meningkatkan ekonomi keluarga. Ini adalah kesempatan untuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dan seluruh masyarakat,” pesannya.
Sementara, Kepala Desa Pembakulan Rijali juga menyampaikan rasa syukurnya atas hadirnya listrik di desa ini.
Dia juga menyatakan bahwa sebelum ada listrik PLN, warga desa harus menggunakan lampu minyak untuk penerangan, dan jika ada acara, mereka harus menyewa genset yang memakan biaya cukup besar.
“Dulu kami harus menggunakan genset untuk hajatan, yang per malam biayanya bisa mencapai Rp45 ribu. Sekarang, saya bisa membeli token listrik Rp50 ribu dan itu cukup untuk tiga bulan,” kata Rijali.
Untuk diketahui, dengan adanya listrik dari PLN, masyarakat kini dapat merasakan manfaat yang jauh lebih besar dengan biaya yang lebih terjangkau. Kehadiran listrik ini tidak hanya mengurangi beban ekonomi, tetapi juga meningkatkan kenyamanan hidup sehari-hari.
Peresmian listrik di empat desa ini juga meningkatkan rasio desa berlistrik di Kabupaten Hulu Sungai Tengah menjadi 98,22 persen. PLN terus berkomitmen untuk memperluas jaringan listrik ke wilayah-wilayah terpencil lainnya, dengan harapan seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari akses listrik yang stabil dan terjangkau.
PLN berharap dengan tersedianya listrik, masyarakat di empat desa tersebut dapat lebih produktif dan memanfaatkan energi listrik ini untuk mendorong peningkatan kesejahteraan dan pengembangan ekonomi lokal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Desa yang mendapat jaringan listrik yaitu Desa Muara Hungi, Desa Datar Batung, Desa Pembakulan, serta Dusun, yang berada di Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
“Listrik adalah penggerak utama dalam pembangunan, hadirnya listrik di desa ini, kami berharap masyarakat dapat menikmati kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Kami ingin memastikan bahwa akses listrik tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sebagai pendorong kemajuan pendidikan dan ekonomi lokal,” ujar Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID Kalselteng Sigit Fanani saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Rabu.
Acara peresmian ini berlangsung pada Selasa, itu dihadiri oleh Wakil Bupati HST, Manajemen PLN UID Kalselteng, PLN UP3 Barabai, PLN UP2K Kalsel serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Peresmian ini menandai tonggak penting bagi masyarakat di wilayah tersebut, yang sebelumnya belum memiliki akses listrik PLN.
Menurut Sigit Fanani, kehadiran listrik di empat desa ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memberikan akses yang lebih mudah terhadap pendidikan, serta membuka peluang ekonomi baru di daerah terpencil.
Dalam proses elektrifikasi ini, PLN membangun jaringan sepanjang 13,5 kilometer Sirkuit Jaringan Tegangan Menengah (JTM), 8,2 kilometer Sirkuit Jaringan Tegangan Rendah (JTR), serta memasang lima trafo dengan kapasitas 50 kilo Volt Ampere (kVA).
Hal itu dilakukan demi memastikan pasokan listrik yang andal dan stabil di wilayah yang sebelumnya hanya mengandalkan penerangan tradisional.
“Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari dukungan penuh berbagai pihak, khususnya Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang solid antara pemerintah daerah, kecamatan, masyarakat desa, dan PLN. Tanpa sinergi ini, pembangunan infrastruktur listrik di wilayah terpencil tidak akan mungkin terlaksana,” tutur Sigit.
Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, Drs. H. Mansyah Sabri, yang turut hadir dalam acara peresmian tersebut menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini.
“Alhamdulillah, ini adalah impian yang sudah lama diidam-idamkan oleh masyarakat. Listrik ini membawa harapan baru bagi desa-desa yang selama ini bergantung pada penerangan tradisional,” ujarnya.
Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan PLN untuk menyelesaikan desa-desa lain yang masih belum tersentuh listrik PLN.
“Kami siap berkolaborasi lebih lanjut dengan PLN untuk menyelesaikan desa-desa yang masih belum berlistrik. Ini adalah bagian dari program terpadu antara pemerintah dan PLN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah, tanpa terkecuali,” lanjut Mansyah Sabri.
Selain itu, Wakil Bupati HST berpesan kepada masyarakat agar memanfaatkan listrik dengan bijak dan berhati-hati, terutama untuk keperluan pendidikan dan peningkatan ekonomi keluarga.
“Gunakan listrik ini untuk hal-hal positif seperti belajar dan meningkatkan ekonomi keluarga. Ini adalah kesempatan untuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dan seluruh masyarakat,” pesannya.
Sementara, Kepala Desa Pembakulan Rijali juga menyampaikan rasa syukurnya atas hadirnya listrik di desa ini.
Dia juga menyatakan bahwa sebelum ada listrik PLN, warga desa harus menggunakan lampu minyak untuk penerangan, dan jika ada acara, mereka harus menyewa genset yang memakan biaya cukup besar.
“Dulu kami harus menggunakan genset untuk hajatan, yang per malam biayanya bisa mencapai Rp45 ribu. Sekarang, saya bisa membeli token listrik Rp50 ribu dan itu cukup untuk tiga bulan,” kata Rijali.
Untuk diketahui, dengan adanya listrik dari PLN, masyarakat kini dapat merasakan manfaat yang jauh lebih besar dengan biaya yang lebih terjangkau. Kehadiran listrik ini tidak hanya mengurangi beban ekonomi, tetapi juga meningkatkan kenyamanan hidup sehari-hari.
Peresmian listrik di empat desa ini juga meningkatkan rasio desa berlistrik di Kabupaten Hulu Sungai Tengah menjadi 98,22 persen. PLN terus berkomitmen untuk memperluas jaringan listrik ke wilayah-wilayah terpencil lainnya, dengan harapan seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari akses listrik yang stabil dan terjangkau.
PLN berharap dengan tersedianya listrik, masyarakat di empat desa tersebut dapat lebih produktif dan memanfaatkan energi listrik ini untuk mendorong peningkatan kesejahteraan dan pengembangan ekonomi lokal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024